Beban Bunga Klausul Contoh

Beban Bunga. Grup Merdeka menggunakan sumber pendanaan internal dan eksternal untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur penambangan dan fasilitas pengolahan. Oleh karena itu, beban bunga telah menjadi komponen signifikan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2022 dan 2023. Pada tanggal 30 September 2023, Grup Merdeka memiliki fasilitas utang yang belum ditarik sebesar US$160,0 juta.
Beban Bunga. Grup Merdeka menggunakan sumber pendanaan internal dan eksternal untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur penambangan dan fasilitas pengolahan. Oleh karena itu, beban bunga telah menjadi komponen signifikan pada tahun 2018, 2019 dan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020. Sebagian besar fasilitas pinjaman tersebut memiliki bunga mengambang sehingga beban bunga akan berfluktuasi seiring dengan perubahan tingkat suku bunga. Pada tanggal 30 September 2020, Grup Merdeka telah melakukan penarikan seluruh fasilitas pendanaan dari pihak ketiga dan pihak berelasi.
Beban Bunga. Beban bunga didominasi dari bunga atas deposito berjangka di samping beban bunga yang berasal dari simpanan nasabah, premi penjaminan Pemerintah, dan simpanan dari bank lain. Xxxxx berikut merupakan beban bunga Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017, 2016, dan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2018.
Beban Bunga. Beban bunga Perseroan didominasi dari bunga atas produk deposito berjangka Perseroan. Tabel berikut merupakan beban bunga Perseroan untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 dan 2019 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2017: Giro 414.325.177 268.515.636 1.545.454.421 550.314.838 302.313.327 Deposito 7.286.499.830 7.482.992.690 00.000.000.000 00.000.000.000 00.000.000.000 Tabungan 154.389.702 204.819.135 754.170.794 837.390.353 1.074.026.899 Lainnnya 13.191.201 11.943.040 65.620.852 120.004.742 66.232.878 *) Laporan Keuangan Interim Perseroan tidak diaudit Beban bunga Perseroan untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2020 adalah sebesar Rp7.868.405.901 menurun sebesar Rp99.864.600 atau 1,25% bila dibandingkan periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2019 yaitu sebesar Rp7.968.270.501. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya beban bunga dari produk Deposito Berjangka yang sebelumnya sebesar Rp7.482.992.690 menurun Rp196.492.860 atau 2,63% menjadi Rp 7.286.499.830. Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp31.582.007.782 meningkat sebesar Rp4.163.938.247 atau 15,18% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp27.419.069.535. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga dari produk Deposito Berjangka yang sebelumnya sebesar Rp25.911.359.602 meningkat Rp3.305.402.113 atau 12,76% menjadi Rp 00.000.000.000. Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp27.419.069.535 menurun sebesar Rp1.507.569.917 atau 5,21% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp28.926.639.452. Penurunan ini disebabkan menurunnya beban bunga dari produk Deposito Berjangka yang sebelumnya sebesar Rp27.484.066.348 menurun sebesar Rp1.572.706.746 atau 5,72% menjadi Rp25.911.359.602.
Beban Bunga. Beban bunga Perseroan terdiri dari beban bunga simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, giro dan simpanan dari bank lain, serta beban premi penjaminan. Pada periode 30 Juni 2023, beban bunga Perseroan mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 46,36% menjadi Rp326.898 juta dari periode sebelumnya sebesar Rp223.351 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan suku bunga simpanan sejalan dengan peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia. Pada 31 Desember 2022 Bank dapat menurunkan beban bunga sebesar 11,50% menjadi Rp506.619 juta dari tahun sebelumnya sebesar Rp572.424 juta, nenurunan tersebut terutama disebabkan penurunan suku bunga simpanan sejalan dengan upaya Perseroan untuk menekan biaya dana (cost of fund) dengan menurunkan bunga simpanan terutama deposito
Beban Bunga. Beban bunga berasal dari jasa simpanan nasabah, premi penjaminan Pemerintah dan simpanan dari bank lain. Periode 12 (dua belas) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 Beban bunga di tahun 2021 sebesar Rp888,77 miliar dan mengalami penurunan sebesar 6,71% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp952,65 miliar. Beban bunga simpanan nasabah memberikan kontribusi sebesar 85,14% dari beban bunga tahun 2021, diikuti simpanan dari bank lain sebesar 11,75%, efek-efek sebesar 2,78%, provisi dan komisi sebesar 0,33%. Penurunan beban bunga disebabkan adanya penurunan beban bunga deposito berjangka sebesar Rp58,71 miliar atau setara 8,07% dari tahun lalu. Penurunan beban bunga terjadi di tengah kenaikan saldo simpanan nasabah. Hal ini didukung dengan strategi yang tepat dari manajemen dalam menurunkan suku bunga deposito berjangka secara bertahap dan dalam meningkatkan sumber dana murah yang dapat dilihat dari kenaikan CASA dan penurunan biaya dana melalui berbagai strategi pemasaran yang tepat.
Beban Bunga. Beban bunga didominasi dari bunga atas deposito berjangka di samping beban bunga yang berasal dari simpanan nasabah, premi penjaminan Pemerintah, dan simpanan dari bank lain. Beban bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 naik sebesar Rp 32.322 juta atau sebesar 23,10% dari Rp139.903 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 menjadi Rp172.225 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2021. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga dan Bank lain sehingga meningkatkan beban bunga khususnya Deposito Berjangka. Adapun pada tahun 2020 Beban Deposito Berjangka sebesar Rp114.773 juta naik menjadi Rp132.786 juta pada tahun 2021 dan Beban Simpanan dari Bank lain sebesar Rp19.165 juta pada tahun 2020 menjadi Rp31.615 juta pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan Perseroan tetap dapat menjaga penghimpunan dana dari masyarakat terlepas pandemi COVID-19 yang telah berlangsung kurang lebih satu setengah tahun. Beban bunga untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Desember 2020 naik sebesar Rp43.323 juta atau sebesar 29,71% dari Rp145.814 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Desember 2019 menjadi Rp189.137 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga dan Bank lain sehingga meningkatkan beban bunga khususnya untuk Deposito Berjangka. Adapun pada tahun 2019 Beban Deposito Berjangka sebesear Rp 118.857 juta menjadi Rp 154.702 juta pada tahun 2020 dan Beban Simpanan dari Bank lain sebesar Rp16.614 juta pada tahun 2019 menjadi Rp26.209 juta pada tahun 2020, Hal ini menunjukan kinerja positif dari tim funding Perseroan.
Beban Bunga. Xxxxx berikut ini menjelaskan beban bunga Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 dan 2020 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 Juni 31 Desember Simpanan nasabah 629.677 443.800 954.873 1.049.093 Obligasi yang diterbitkan 41.375 41.375 82.750 83.092 Premi penjaminan 15.823 16.350 29.119 31.109 (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 Juni 31 Desember Simpanan dari bank lain 12.415 9.371 17.150 1.331 Amortisasi premium efek - - 19.189 1.628 Beban bunga Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2021 mengalami peningkatan sebesar Rp188.394 juta atau sebesar 36,88% dari sebesar Rp510.896 juta pada 30 Juni 2020 menjadi sebesar Rp699.290 juta pada 30 Juni 2021. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya simpanan nasabah. Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar Rp63.172 juta atau sebesar 5,42%, dari sebesar Rp1.166.253 juta pada tahun 2019 menjadi sebesar Rp1.103.081 juta pada tahun 2020. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya simpanan nasabah.
Beban Bunga. (dalam jutaan Rupiah)
Beban Bunga. Bunga 312.696 210.469 482.935 552.431 Premi penjaminan 14.202 12.882 23.684 19.993 Jumlah beban bunga 326.898 223.351 506.619 572.424 Pendapatan transaksi valuta asing − bersih 2.275 3.931 8.897 9.699 Keuntungan bersih penjualan efek 2.430 3.053 4.398 22.435 Provisi dan komisi selain kredit − bersih 18.458 19.569 39.329 41.464 Penerimaan kembali kredit yang dihapusbuku 8.974 10.855 23.946 30.542 Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi − 412 413 (435) Lainnya 18.681 20.808 61.946 65.656 Jumlah pendapatan operasional lainnya 50.818 58.628 138.929 169.361 Aset keuangan 44.006 70.179 113.815 71.805 Jumlah beban kerugian penurunan nilai. 44.006 70.179 113.815 71.805 Beban operasional lainnya Umum dan administrasi 118.923 133.726 252.134 249.757 Tenaga Kerja 115.525 104.535 219.069 202.544 Beban (pembalikan) pensiun dan imbalan pasca kerja 4.392 4.418 8.489 (10.308) Lainnya 21.033 19.531 40.042 37.745 Beban operasional lainnya 259.873 262.210 519.734 479.738 Hasil sewa 167 61 151 176 Keuntungan penjualan aset tetap 202 16 75 51 Laba (rugi) penjualan agunan yang diambil alih (848) 4.593 2.968 1.030 Lainnya – bersih (396) (58) (2.240) (4.041) Pedapatan (Beban) non−operasional − bersih (875) 4.612 954 (2.784) Beban pajak tangguhan (11.234) (9.855) (101.556) (9.679) Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi : Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti (5.175) 4.166 2.878 2.170 Pajak penghasilan terkait pos yang tidakakan direklasifikasi ke laba rugi 1.138 (917) (633) (477) Sub jumlah (4.037) 3.249 2.245 1.693 Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi :