UNIVERSITAS TARUMANAGARA PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TARUMANAGARA PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA
TESIS
“EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTERISASI PADA
PT XYZ ”
Diajukan Oleh :
Nama : XXXXX XXXXXXXX XXXXXXX NIM : 117.03.0130
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR MAGISTER MANAJEMEN 2005
UNIVERSITAS TARUMANAGARA PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
TANDA PERSETUJUAN TESIS
NAMA : XXXXX XXXXXXXX XXXXXXX NO. MAHASISWA : 117. 03.0130
KONSENTRASI : MANAJEMEN KEUANGAN
JUDUL TESIS : EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTERISASI PADA PT XYZ
Jakarta, 21 Juli 2005 Pembimbing Tesis
(Imo Gandakusuma, SE, MBA)
UNIVERSITAS TARUMANAGARA PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
TANDA PERSETUJUAN TESIS
SETELAH LULUS UJIAN TESIS
NAMA : XXXXX XXXXXXXX XXXXXXX NO. MAHASISWA : 117.03.0130
KONSENTRASI : MANAJEMEN KEUANGAN
JUDUL TESIS : EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTERISASI PADA PT XYZ
Tanggal: 26 Agustus 2005 KETUA PANITIA PENGUJI:
Xx. Xxxxx Xxxxxx, SE, MBA
Tanggal: 26 Agustus 2005 ANGGOTA PANITIA PENGUJI:
Xxx Xxxxxxxxxxx, SE, MBA Tanggal: 26 Agustus 2005 ANGGOTA PANITIA PENGUJI:
Xxxxx Xxxxxxxxxx, MBA, MSi.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul: “Evaluasi dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputerisasi Pada PT XYZ.”
Penyusunan tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Magister Manajemen pada Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Tarumanagara.
Dalam penyusunan tesis, penulis memperoleh bantuan, bimbingan, dorongan maupun kritik yang membangun dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun demikian, penulis tidak melupakan bimbingan, bantuan, cinta, dedikasi dan dorongan dari segala pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Xxxxx Xx Xxxxxxxx Xxxxxxx Xxxxxxxx, MSc selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Tarumanagara.
2. Bapak Imo Gandakusuma SE, MBA selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta kesabarannya dalam memberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
3. Segenap penguji tesis dan staf pengajar Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Tarumanagara yang telah membagi pengalamannya kepada penulis selama studi.
4. Staf Perpustakaan Universitas Tarumanagara Program Pascasarjana dan Pejabat perusahaan yang telah memberi bantuan dalam rangka pengumpulan data untuk penyusunan tesis ini.
5. Xxxxx Xxxxx Xxxxxxxx selaku pimpinan Kantor Akuntan Xxxxx Xxxxxxx Xxxxxx & Rekan yang telah memberikan fasilitas dan dorongan moril sehingga tesis ini dapat tersusun.
6. Papa, Mama, Xxxxx dan Xxx yang tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun material.
7. Xxx Xxx, thanks a lot atas kecintaannya dan support-nya selama ini.
8. Rekan kerja penulis di Kantor Akuntan Xxxxx Xxxxxxx Xxxxxx & Rekan, yaitu Xxxxx, Xxxx, Xxxxx, Xxxxx, Xxxxx, Maya, Xxxxx dan Xxxxx atas informasi, tukar pikiran dan dorongan moril sehingga tesis ini dapat tersusun.
9. Seluruh teman-teman di Program Pascasarjana Angkatan XXIII Akhir Pekan atas kebersamaannya selama ini.
10. Teman-teman serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala perhatian dan sumbang saran yang telah diberikan selama penyusunan tesis ini.
Jakarta, 11 Juli 2005 Penulis,
(Xxxxx Xxxxxxxx Xxxxxxx)
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dengan berkembangnya sistem informasi akuntansi perusahaan, maka timbul problematika yang mengganggu aktivitas operasional seperti: keterlambatan penerimaan bahan; terkadang bahan yang dibutuhkan tidak tersedia; jadual kerja sering tidak tepat; penetapan penurunan kualitas kurang jelas; data persediaan kurang akurat; persediaan bahan baku dan barang jadi menumpuk di gudang; penjadualan dan pengiriman barang kurang tepat waktu; sering terjadi pengembalian barang oleh Pelanggan (retur penjualan); penagihan dan penerimaan hasil tagihan kurang tepat waktu; verifikasi dan pembayaran hutang usaha kurang efisien dan efektif. Oleh karena itu, bagaimana problematika tersebut dapat diatasi dan bagaimana merancang sistem informasi akuntansi yang dapat digunakan untuk mengatasi problematika secara efisien dan efektif sesuai pengendalian intern yang baik.
Untuk mengatasi problematika tersebut, maka perusahaan wajib memperhatikan unsur-unsur pengendalian intern yang baik seperti: pemisahan fungsi yang memadai; sistem otorisasi (pemberian persetujuan) dan pencatatan pembukuan yang memadai; praktek-praktek yang dapat mempertajam pengendalian internal; pelaksanaan sistem dan prosedur dilakukan oleh karyawan yang kompeten; dan sistem dan prosedur yang terlaksana dengan efisien dalam penggunaan kertas/ formulir, karyawan, ruangan kerja dan fasilitas-fasilitas penunjang. Dengan memperhatikan unsur-unsur pengendalian intern yang baik, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap struktur organisasi perusahaan, evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi perusahaan dan perancangan sistem informasi akuntansi.
Berdasarkan pada teori-teori yang ada, maka hasil penelitian yang diperoleh adalah terdapat beberapa existing system and procedures yang belum memperhatikan unsur-unsur pengendalian intern yang baik. Hal ini dapat terlihat jelas pada perbedaan antara existing system and procedures dengan proposed system and procedures yang disesuaikan dengan unsur-unsur pengendalian intern yang baik.
Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa existing system and procedures memiliki kebaikan dan kelemahan yang cukup signifikan sehingga dapat mengganggu aktivitas operasional perusahaan. Kelemahan yang cukup signifikan tersebut diharapkan dapat segera teratasi dan tidak menimbulkan dampak negatif lainnya.
Beberapa kelemahan yang teridentifikasi pada existing system and procedures hendaknya wajib diperhatikan oleh perusahaan untuk menghindari kemungkinan dampak negatif lainnya. Perusahaan juga hendaknya mengimplementasikan sistem informasi akuntansi yang diusulkan (proposed system and procedures) yang bertujuan untuk menunjang penyediaan informasi keuangan perusahaan; meningkatkan nilai perusahaan di masa yang akan datang; mendukung tercapainya “Business Excellence“; menghasilkan informasi yang tepat dan berguna; menghasilkan dan mempertajam “Sistem Pengendalian Intern“ sehingga mempermudah deteksi adanya “Fraud“ dan “Waste“; dan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif baik sumber daya manusia, peralatan dan perlengkapan kantor serta ruangan kerja.
DAFTAR ISI
HALAMAN KATA PENGANTAR. i
RINGKASAN EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Permasalahan 2
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Metodologi Penelitian 4
1.5 Kerangka Penulisan 6
BAB II LANDASAN TEORI 7
2.1 Sistem Informasi Akuntansi 7
2.2 Pengendalian Intern 12
2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem 15
2.4 Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan 17
2.5 Sistem Informasi Akuntansi Produksi 19
2.6 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan 20
2.7 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas 21
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 24
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 24
3.2 Struktur Organisasi 25
3.3 Produk Perusahaan 29
3.4 Kinerja Singkat Perusahaan 30
BAB IV | ANALISIS DAN PEMBAHASAN.............................................................. | 33 |
4.1 Evaluasi Struktur Organisasi............................................................... | 34 | |
4.2 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi................................................. | 36 | |
4.3 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi........................................... | 39 | |
4.4 Perbedaan dan Perubahan Existing System and Procedures | ||
dibandingkan dengan Proposed System and Procedures.................... | 96 | |
BAB V | KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... | 119 |
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... | 119 | |
5.2 Saran.................................................................................................... | 124 |
DAFTAR PUSTAKA 130
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
HALAMAN TABEL 3.4 IKHTISAR KEUANGAN 31
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
GAMBAR 1.1 | SKEMA KERANGKA PENELITIAN............................................ | 6 |
GAMBAR 3.1 | STRUKTUR ORGANISASI............................................................ | 28 |
GAMBAR | PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI | |
PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN................................................ | 41 | |
GAMBAR | PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI | |
PRODUKSI....................................................................................... | 59 | |
GAMBAR | PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI | |
PENJUALAN.................................................................................... | 65 | |
GAMBAR | PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI | |
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS................................ | 84 |
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
LAMPIRAN 1 Penjelasan Simbol-Simbol Yang Digunakan Dalam
Bagan Arus Prosedur Akuntansi. L-1
LAMPIRAN 2 Existing System And Procedures.................................................. L-2 LAMPIRAN 3 Proposal Tesis............................................................................... L-45
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini perusahaan-perusahaan telah memasuki era teknologi sistem informasi, di mana batas antar negara semakin terbuka, ketika seluruh informasi dapat secara jelas terlihat sehingga memudahkan untuk melakukan aktivitas. Dengan penggunaan sistem informasi berbasis komputer secara terintegrasi, maka diharapkan personil perusahaan bekerja dengan prinsip “doing the right things (efficient)” dan “doing things right (effective)” sehingga dapat memenangkan persaingan yang semakin kompetitif serta dapat meningkatkan pangsa pasar secara substantial. Dua ungkapan tersebut bukan merupakan hal baru untuk melakukan aktivitas tetapi yang perlu dijabarkan dan dirumuskan adalah bagaimana melaksanakannya agar tercapai maksud dari ungkapan tersebut.
Untuk menjamin kelancaran operasional perusahaan pada masa kini dan mengantisipasi perkembangan perusahaan di masa mendatang maka manajemen perusahaan merasa perlu untuk merancang sistem informasi yang mendukung dan memperlancar aktivitas operasionalnya sehari-hari sehingga tercipta pengendalian intern yang memadai. Salah satu alat informasi penting dalam perusahaan adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). SIA wajib memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang memerlukan (baik internal maupun eksternal) dalam melaksanakan aktivitasnya sehingga memberikan informasi yang efisien dan efektif.
Dalam melakukan penelitian ini, dipilih PT XYZ sebagai tempat riset. PT XYZ merupakan perusahaan go public yang bergerak dalam bidang usaha industri manufaktur pembuatan kemasan plastik film terkemuka di kawasan Asia Tenggara.
Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukakan di atas, maka disusun tesis berjudul : “Evaluasi dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputerisasi pada PT XYZ”
1.2 Rumusan Permasalahan
1.2.1 Ruang Lingkup Tesis
Untuk mendapatkan pembahasan yang terarah dan teratur, maka ditentukan ruang lingkup masalah agar masalah yang dibahas tidak menyimpang atau meluas ke masalah lain. Dalam tesis ini, penulis membatasi pembahasan dan pemecahan masalah pada sistem informasi akuntansi arus uang dan arus barang pada PT XYZ.
1.2.2 Problematika
Dalam sistem informasi akuntansi pada PT XYZ terdapat problematika yang dihadapi, yaitu:
1.2.2.1 Bagian Pembelian, terdiri dari:
- Terjadi keterlambatan penerimaan bahan.
- Terkadang bahan yang dibutuhkan tidak tersedia.
1.2.2.2 Bagian Produksi, terdiri dari:
- Jadual kerja (work schedule) sering tidak tepat.
- Penetapan penurunan kualitas (down grade) kurang jelas.
1.2.2.3 Bagian Persediaan, terdiri dari:
- Data persediaan kurang akurat.
- Persediaan bahan baku dan barang jadi menumpuk di gudang.
1.2.2.4 Bagian Penjualan, terdiri dari:
- Penjadualan dan pengiriman barang kurang tepat waktu.
- Sering terjadi pengembalian barang oleh Pelanggan (retur penjualan).
1.2.2.5 Bagian Penerimaan dan Pengeluaran Uang, terdiri dari:
- Penagihan dan penerimaan hasil tagihan kurang tepat waktu.
- Verifikasi dan pembayaran hutang usaha kurang efisien dan efektif.
1.2.3 Permasalahan Tesis
Adapun masalah yang menarik perhatian penulis adalah:
1. Bagaimana problematika dapat teratasi sesuai dengan pengendalian intern yang baik?
2. Bagaimana merancang sistem informasi akuntansi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan secara efisien dan efektif serta sesuai dengan pengendalian intern yang baik pada PT XYZ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan tesis adalah:
1. Memberikan gambaran bagaimana problematika dapat teridentifikasi dengan cepat dan akurat serta memberikan solusi terbaik.
2. Memberikan gambaran mengenai rancangan sistem informasi akuntansi secara efisien dan efektif serta sesuai pengendalian intern yang baik pada PT XYZ.
1.4 Manfaat Penelitian
Penulis berharap tesis ini dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Praktis
Tesis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:
1. Bagi Penulis:
Tesis ini dapat menambah wawasan pengetahuan penulis, khususnya dalam memahami, mengevaluasi serta merancang sistem informasi akuntansi dengan baik.
2. Bagi Perusahaan:
Perusahaan dapat menggunakan tesis ini sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk merancang suatu sistem informasi akuntansi yang baik dalam rangka menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang telah ada sebelumnya.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Selain manfaat praktis, penulis juga mengharapkan tesis ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi bagi:
1. Pihak-pihak yang akan melakukan penelitian mengenai hal-hal atau masalah-masalah yang tercakup dalam tesis ini.
2. Pihak-pihak yang akan meneruskan atau melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal dan masalah-masalah yang tercakup dalam tesis ini.
1.5 Metodologi Penelitian
Dalam upaya mendapatkan data dan informasi penunjang serta teori pelengkap, penulis menggunakan metode deskriptif dan analitis, yaitu membandingkan data dan informasi dari perusahaan dengan landasan teoritis yang mempunyai hubungan dengan problematika tersebut.
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan dua macam metodologi penelitian, yaitu:
1.5.1 Riset Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dan informasi dilaksanakan dari berbagai macam literatur yang berhubungan dengan pembahasan tesis dan dengan latar belakang teoritis akan dibandingkan dengan kenyataan yang ditemukan di perusahaan.
1.5.2 Riset Lapangan (Field Research)
Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara kunjungan langsung ke perusahaan bersangkutan dan berkomunikasi langsung dengan pejabat terkait untuk mendapatkan informasi. Riset lapangan dilakukan dengan cara :
1. Wawancara (Interview), yaitu mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak terkait yang mempunyai kedudukan, tugas, dan wewenang dalam perusahaan.
2. Pengamatan (Observation), yaitu melakukan pengamatan langsung ke lokasi sehingga mengetahui kebenaran informasi yang didapat, terutama berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan.
Berikut ini disajikan kerangka penelitian pada Gambar 1.1.
1.5 Kerangka Penulisan
Kerangka penulisan tesis mencakup lima bab dimana setiap bab akan dirinci lagi dalam beberapa sub bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan secara ringkas mengenai latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan kerangka penulisan yang menguraikan isi tiap-tiap bab.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan dasar-dasar teoritis yang berhubungan dengan penulisan tesis, yaitu sistem informasi akuntansi, pengendalian intern, siklus hidup pengembangan sistem, sistem informasi akuntansi pembelian dan persediaan, produksi, penjualan, penerimaan dan pengeluaran kas.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, produk perusahaan dan kinerja singkat perusahaan.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas problematika dan memberikan solusi terbaik serta membahas perancangan yang dilakukan terhadap sistem informasi akuntansi pada PT XYZ.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini memuat kesimpulan mengenai hal-hal yang telah dibahas dan disertai beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi Akuntansi
Dalam perusahaan dibutuhkan informasi yang tepat dan akurat. Hal ini penting karena informasi dapat mengarahkan dan memperlancar aktivitas perusahaan sehari-hari serta membantu dalam proses pengambilan keputusan. Informasi yang dimaksud adalah informasi akuntansi. Informasi akuntansi dihasilkan oleh suatu sistem, yang dikenal sebagai Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
SIA berguna bagi pihak intern (Direktur, Manajer dan Staf karyawan) maupun ekstern (Pemegang Saham, Investor, Kreditur, Instansi Pemerintah, Pelanggan, Pemasok, Masyarakat Umum). Diharapkan SIA dapat melindungi harta perusahaan dengan memberikan pengendalian intern yang baik sehingga kecurangan (Fraud) dan kesalahan dapat teridentifikasi.
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Untuk membahas SIA, perlu membahas terlebih dahulu pengertian akuntansi, akuntansi sebagai sistem informasi, sistem, prosedur, informasi, data, sistem informasi, sistem akuntansi dan sistem informasi akuntansi.
Pengertian Akuntansi menurut Statement No. 4 Accounting Principles Board yang dibahas oleh Xxxxxxx Xxxxxxxxxx dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
“Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai satuan-satuan ekonomi, dan dimaksudkan untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yaitu dalam penetapan pilihan yang tepat diantara beberapa alternatif tindakan. Tujuan umum akuntansi keuangan dan laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan yang andal mengenai sumber daya dan kewajiban-kewajiban ekonom dari suatu badan usaha.” (Xxxxxxxxxx, 1989 : 10)
Pengertian Akuntansi sebagai Sistem Informasi dijelaskan oleh Xxxx X. Xxxxxx, Xxxxxx X. Xxxx, Xxxxx X. Xxxxx dalam bukunya Accounting adalah:
“Accounting may be defined as an information system that provides reports to various individuals or groups about economic activities of an organization or other entity.” (Xxxxxx, Xxxx, Xxxxx, 1996 : 9)
Pengertian sistem dan prosedur menurut Mulyadi dalam buku Sistem Akuntansi adalah:
“Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang.” (Mulyadi, 1997 : 6)
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa antara sistem dan prosedur terdapat hubungan. Sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.
Untuk mendapatkan informasi, maka diperlukan data. Menurut Xxxxxxx XxXxxx, Xx dalam bukunya Management Information Systems terdapat perbedaan antara data dan informasi, yaitu:
”Data consists of fact and figure that are relatively meaningless to the user. Information is processed data, or meaningful data.” (XxXxxx, 1998 : 15-16)
Sedangkan perbedaan data dan informasi menurut Xxxx Xxxxxxxx dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
“Data dapat diartikan sebagai kumpulan karakter, fakta atau jumlah-jumlah yang merupakan masukan (input) bagi suatu sistem informasi. Biasanya data ini belum dapat digunakan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen. Informasi merupakan keluaran (output) dari suatu proses pengolahan data.” (Xxxxxxxx, 1993 : 4)
Informasi merupakan hal yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Informasi yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik. Informasi diperoleh dari proses pengolahan data sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya.
Pengertian Informasi menurut Xxxxx X. Cushing dalam bukunya Accounting Information System and Business Organization adalah seperti berikut:
“Information refers to an output of data processing that is organized and meaningful to the person who receives it.” (Cushing, 1982 : 11)
Xxxxxx X. Xxxxx memberikan pengertian mengenai informasi yang dibahas Xxxxxxxxx dalam buku Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer: Konsep Dasar dan Komponen adalah:
“Informasi adalah data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.”(Xxxxx dalam Xxxxxxxxx, 1988 : 24)
Sistem Informasi menurut Xxxxx X. O’Brien dalam bukunya Management Information System: Managing Information Technology in the Internetworked Enterprise adalah:
“An information system is an organized combination of people, hardware, software, communications network, and data resource that collects, transforms, and disseminates information in an organization.” (X’Xxxxx, 1999 : 9)
Sedangkan pengertian Sistem Informasi menurut Xxxxx X. Cushing dan Xxxxxxxx B. Xxxxxx dalam bukunya Accounting Information Systems adalah:
“An information system is an organized means of collecting, entering, and processing data and of storing, managing, controlling, and reporting information so that an organization can achieve its objectives and goals.” (Cushing dan Xxxxxx, 1994 : 6)
Pengertian Sistem Akuntansi menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi adalah:
“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.” (Mulyadi, 1997 : 3)
Pengertian sistem akuntansi menurut Xxxxxx X. Stettler yang dibahas Xxxx Xxxxxxxx dalam buku Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode adalah:
“Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat- alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.” (Stettler dalam Xxxxxxxx, 1993 : 4)
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Xxxxxx X. Xxxxxx dan Xxxxxxx X. Xxxxxxx dalam bukunya Accounting Information Systems adalah:
“An Accounting information system is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial data into information.” (Xxxxxx dan Xxxxxxx, 1993 : 2)
2.1.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi menurut Mulyadi seperti berikut:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. (Mulyadi, 1997 : 19-20)
Menurut Xxxxxx X. Xxxxxxxxx, tujuan utama Sistem Informasi Akuntansi dalam dunia bisnis dan pemerintahan adalah:
1. To provide information that supports decision making.
2. To provide information that supports day-to-day operations.
3. To provide information that pertains to stewardship. (Xxxxxxxxx, 1991 : 8)
Dari beberapa kutipan tersebut, maka penulis menarik kesimpulan bahwa tujuan utama sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi bagi manajemen sehingga setiap sistem yang dilaksanakan dapat memenuhi harapan manajemen serta memberikan informasi yang mendukung keputusan-keputusan manajemen.
2.1.3 Elemen-Elemen Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi terbentuk dari komponen-komponen yang saling berintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain. Dalam bukunya, Xxxxxxx menjelaskan bahwa:
........ Setiap sistem informasi terdiri dari blok-blok bangunan yang membentuk sistem tersebut. Seperti halnya bangunan rumah, sistem informasi memiliki komponen utama yang membentuk struktur bangunan sistem informasi. Komponen bangunan sistem informasi terdiri dari enam blok (disebut dengan information system building block) : masukan, model, keluaran, teknologi, basis data, dan pengendalian. (Mulyadi, 1997 : 11)
Sedangkan Sistem Informasi Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi, sehingga Sistem Informasi Akuntansi juga mempunyai blok-blok terdiri dari:
1. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
2. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
6. Blok Kendali (Controls Block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. (Xxxxxxxxx, 1988 : 36-39)
2.2 Pengendalian Intern
Pada bagian ini dibahas pengertian, tujuan, elemen dan unsur-unsur dari pengendalian intern.
2.2.1 Pengertian Pengendalian Intern
Istilah pengendalian intern pertama kali didefinisikan tahun 1948 oleh The Committee On Auditing Procedures sebagai berikut:
Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan harta, mengecek kecermatan, dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan memastikan pentaatan pada kebijaksanaan yang telah ditetapkan manajemen. Definisi tersebut mungkin lebih luas daripada pengertian yang kadang-kadang diberikan untuk istilah ini. Definisi ini mengakui bahwa suatu “sistem” dengan fungsi-fungsi dari departemen akuntansi dan keuangan. (Xxxxxx xxx Xxxxxxxx, 1996 : 122)
Pengertian pengendalian intern dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah:
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (IAI, 2001 : 319.2)
Pengendalian intern menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant):
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan- ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan.” (Xxxxxxx, 1990 : 2)
2.2.2 Tujuan Pengendalian Intern
Tujuan pengendalian intern adalah memberikan keyakinan yang memadai tentang:
1. Keandalan pelaporan keuangan.
2. Efektivitas dan efisiensi operasi.
3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (IAI, 2001 : 319.2)
Tujuan pengendalian intern ditinjau dari manajemen perusahaan sebagai berikut:
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. (Mulyadi, 1997 : 165)
Menurut Xxxxx X. Xxxxx dan Xxxxx X. Loebbecke terdapat tujuh macam tujuan pengendalian intern yang harus dipenuhi untuk mencegah kesalahan dalam jurnal dan catatan, yaitu:
1. Transaksi yang dicatat adalah absah (keabsahan).
2. Transaksi diotorisasi dengan pantas (otorisasi).
3. Transaksi yang ada telah dicatat (kelengkapan).
4. Transaksi dinilai dengan pantas (penilaian).
5. Transaksi diklasifikasikan dengan pantas (klasifikasi).
6. Transaksi dicatat pada waktu yang sesuai (tepat waktu).
7. Transaksi dimasukkan ke berkas induk dengan pantas dan diikhtisarkan dengan benar (posting dan pengikhtisaran). (Xxxxx xxx Xxxxxxxxx, 1993 : 306-307)
2.2.3 Elemen Pengendalian Intern
Terdapat beberapa elemen pengendalian intern meliputi:
1. Lingkungan pengendalian
Menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang- orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.
2. Penaksiran resiko
Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko harus dikelola.
3. Aktifitas pengendalian
Adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
4. Informasi dan komunikasi
Adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
5. Pemantauan
Adalah proses penentuan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. (IAI, 2001 : 319.2)
2.2.4 Unsur-unsur Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, unsur pokok sistem pengendalian intern adalah:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. (Mulyadi, 1997 : 166)
2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Dalam menyusun sistem informasi akuntansi yang baru maupun mengubah sistem informasi yang lama dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan System Life Cycle Development (Siklus Hidup Pengembangan Sistem). Pendekatan tersebut didasarkan pada siklus kehidupan sistem, di mana penyusunan sistem dilakukan melalui empat tahap, yaitu:
1. Tahap Analisis
2. Tahap Perancangan (design) dan pemilihan
3. Tahap Implementasi
4. Tahap Pelaksanaan sistem dan pengawasan pelaksanaan (Xxxxxxxx, 1993 : 169)
2.3.1 Tahap Analisis
Tahap ini menganalisis masalah yang dihadapi untuk memperoleh gambaran dari sistem yang sedang dipergunakan. Langkah yang dilakukan, yaitu:
1. Menentukan kebutuhan informasi.
2. Melakukan survey.
3. Menyusun cara pemenuhan kebutuhan atau cara memecahkan masalah. (Xxxxxxxx, 1993 : 173)
2.3.2 Tahap Perancangan (Design) Xxx Xxmilihan
Merupakan tahap penyusunan sistem informasi baru. Penyusunan sistem baru ditujukan untuk menyusun sistem yang dapat menutupi kekurangan sistem yang sedang berlaku tanpa menghilangkan prinsip pengendalian intern yang baik. Tahap ini dapat dipisahkan menjadi dua kelompok pekerjaan, yaitu:
1. Merancang sistem informasi yang baru.
2. Memilih komputer yang sesuai dengan yang dibutuhkan. (Xxxxxxxx, 1993 : 189)
Merancang sistem informasi dimulai dari merancang keluaran (output), masukan (input) dan
file, prosedur-prosedur termasuk merancang bukti transaksi yang digunakan.
1. Merancang Pengeluaran (Output)
Dalam perancangan perlu diingat bahwa informasi yang dihasilkan harus memenuhi kebutuhan manajemen maupun kebutuhan pihak luar. Jenis informasi apa saja yang dibutuhkan telah ditentukan dalam tahap analisis sistem sehingga dalam tahap perancangan akan disusun format (bentuk) laporan, isi, berapa jumlahnya dan pendistribusiannya.
2. Merancang Masukan (Input) dan File
Input dan file disusun dalam bentuk yang lebih baik untuk memudahkan pelaksanaannya. Perancangan input meliputi pembuatan format bukti transaksi yang digunakan. Sedangkan perancangan file dirancang susunan catatan (record) dalam tiap file yang digunakan seperti master file dan file transaksi.
3. Merancang Prosedur
Perancangan prosedur meliputi seluruh sub sistem yang ada dalam sistem informasi akuntansi. Yang dirancang yaitu prosedur dan langkah pemrosesan data.
2.3.3 Tahap Implementasi
Dalam tahap ini sistem informasi baru mulai dipasang dalam perusahaan untuk menggantikan sistem informasi lama.
2.3.4 Tahap Pelaksanaan Sistem Dan Pengawasan Pelaksanaan
Dalam tahap ini dimulai penggunaan sistem informasi baru untuk mengolah data. Selain itu, perencana melakukan pengawasan terhadap sistem baru untuk menentukan apakah sistem informasi baru mampu menutupi kelemahan sistem lama dan sejauh mana peningkatannya atas perbaikan pengendalian intern dalam sistem baru.
2.4 Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Dan Persediaan
Berikut dibahas Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan:
2.4.1 Prosedur permintaan pembelian dan pembelian:
1. Laporan Status Persediaan yang berisi saldo masing-masing persediaan diserahkan ke Seksi Pembelian. Kadang-kadang Seksi Utang juga diberi satu lembar. Laporan ini berfungsi sebagai Permintaan Pembelian ke Seksi Pembelian untuk membeli barang-barang yang sudah mendekati jumlah minimum (minimum stock).
2. Atas dasar Laporan Status Persediaan, Seksi Pembelian membuat Order Pembelian rangkap lima.
Lembar 1 dan 2 untuk Penjual. Lembar 2 oleh Penjual akan dikembalikan ke Seksi Pembelian sebagai pemberitahuan bahwa order itu sudah diterima.
Lembar 3 untuk Seksi Utang. Lembar 4 untuk Seksi Penerimaan.
Lembar 5 diarsipkan dalam Seksi Pembelian urut abjad nama penjual. Order Pembelian dimasukkan ke file transaksi pembelian lewat terminal.
3. Barang diterima oleh Seksi Penerimaan. Sesudah dihitung dan diperiksa, maka dibuatkan Laporan Penerimaan Barang rangkap 4 dan didistribusikan sebagai berikut:
Lembar 1 untuk Seksi Pembelian. Lembar 2 untuk Seksi Utang.
Lembar 3 untuk Gudang dan diserahkan bersama dengan barang. Lembar 4 diarsipkan di Seksi Penerimaan urut nomor.
Penerimaan barang ini oleh Seksi Penerimaan dimasukkan ke file transaksi pembelian dengan menggunakan terminal yang ada di Seksi Penerimaan.
4. File transaksi pembelian diproses dengan menggunakan Program Up Date Master File Persediaan dan Buku Besar. Hasilnya adalah Master File Persediaan yang sudah di up date, file Buku Besar yang sudah di up date, Kontrol Total dan Laporan Status Persediaan.
5. Faktur dari penjual diterima oleh Seksi Pembelian. Setelah diperiksa kebenarannya, yaitu dibandingkan dengan Order Pembelian dan Laporan Penerimaan Barang, Seksi Pembelian menyetujui faktur itu untuk dibayar dan menyerahkannya ke Seksi Utang.
6. Seksi Utang memeriksa kebenaran faktur, membandingkannya dengan Order Pembelian dan Laporan Penerimaan Barang, kemudian membuat Voucher rangkap 3. Lembar 1 dan 2 untuk Seksi Pengeluaran Uang.
Lembar 3 diarsipkan di Seksi Utang urut nomor.
7. Seksi Utang memasukkan data utang ke file transaksi utang lewat terminal yang ada di Seksi Utang.
8. File transaksi utang diproses dengan Program Up Date Master File Utang dan Buku Besar. Hasilnya adalah Master File Utang yang sudah di up date, Master File Buku Besar yang sudah di up date, Daftar Jumlah untuk Kontrol, dan Daftar Utang. Daftar Utang ini akan diserahkan ke Seksi Utang untuk digunakan sebagai referensi dalam membuat Voucher.
9. Seksi Pengeluaran Uang atas dasar Voucher akan menulis cek untuk membayar utang yang sudah jatuh tempo. Cek dan lembar kedua Voucher diserahkan pada
orang yang dibayar. Tanggal, jumlah dan data pengeluaran kas/ bank lainnya dimasukkan ke file transaksi kas/ bank keluar lewat terminal yang ada di Seksi Pengeluaran Uang. Voucher lembar pertama kemudian diarsipkan urut tanggal pembayaran.
10. File transaksi Kas/ Bank Keluar diproses dengan Program Up Date Master File Utang dan Buku Besar. Hasilnya adalah Master File Utang yang sudah di up date, file Buku Besar yang sudah di up date, Daftar Jumlah untuk Pengawasan dan Daftar Kas/ Bank Keluar. Daftar Kas/ Bank Keluar ini akan diserahkan ke Seksi Pengeluaran Uang.
(Xxxxxxxx, 1993 : 218-220)
2.4.2 Prosedur penerimaan bahan dari pembelian
A clerk in the Receiving Department first counts and inspects the received goods. Then he or she keys the count and inventory item numbers into a departmental terminal, together with the related Purchase Order number listed on the packing slip. Assuming that the goods are accepted, the program prints a prenumbered Receiving Report. A copy of this report accompanies the goods to the stores department to be signed and forwarded to the Accounts Payable Department. (Xxxxxxxxx, 1991 : 568)
2.4.3 Prosedur pengeluaran bahan untuk proses produksi
Orders are dispatched to work centers to begin production operations. Then, Labor-time Data and Material Issues are entered during production operations. The stores clerk enters data concerning Materials Issues by inserting the Material Issues Cards into the stores terminal and keying in the quantities issued to a particular order. (Xxxxxxxxx, 1991 : 692)
2.4.4 Prosedur retur pembelian
In the case of a return copies of the Debit Memorandum are also sent to the Storeroom (or Receiving Department) and the Shipping Department. The goods being returned are then released to the Shipping Department, which counts the goods, notes the count on the Debit Memorandum, and ships. The Shipping Department then forwards the Debit Memorandum to the Accounts Payable Department, which performs the steps just described. (Xxxxxxxxx, 1991 : 549)
2.5 Sistem Informasi Akuntansi Produksi
Xxxxxx X. Xxxxxxxxx dalam bukunya Accounting Information Systems menyatakan:
“The major purpose of the product conversion cycle is to facilitate the conversion of raw materials into products or finished goods.” (Xxxxxxxxx, 1991 : 663)
Berikut dibahas Sistem Informasi Akuntansi Produksi:
2.5.1 Prosedur perencanaan produksi
After receiving the bill of materials and the operations list, plus a materials inventory status or reorder report as prepared by inventory control, production and materials requirements planning does the following:
1. Prepares a production order and distributes copies, at the appropriate time, to production work centers and to accounting and control. A copy is also filed in the open production order file.
2. Explodes materials requirements and prepares a list to reflect the requirements, such as the list at the top of this page prepared from the order for five generators and bill of materials.
3. Refers to the materials inventory status report to determine that sufficient parts and materials are currently on hand.
4. Prepares material issue slips to request the issuance of the required materials and parts from stores.
5. Prepares move tickets to transfer the work in process from one work center to the next.
6. Enters the production order on the production schedule. Organized by calendar days & work stations, the schedule reflects for each open production order such detail as beginning and ending times of each operation to be performed, machines to be used, and order priorities.
7. Obtain approval from the customer for the production specifications and scheduled completion date of the ordered products. This approval may be routed through order entry. Otherwise, approval may be obtained by telephone with telegram confirmation.
(Xxxxxxxxx, 1991 : 682-683)
2.5.2 Prosedur operasi produksi
“Orders are dispatched to work centers to begin production operations. Then, labor time data and material issues are entered during production operations. Each employee enters data at the completion of each operation, and the computer system time-stamps the transaction with the data and ending time. The stores clerk enters data concerning materials issues by inserting the material issues cards into the stores terminal and keying in the quantities issued to a particular order.” (Xxxxxxxxx, 1991 : 692)
Kemudian apabila selesai melakukan proses produksi, maka:
“As work is completed on each production order, the products are inspected and data concerning the results are entered into the production order record. Accepted products are transferred to the finished goods warehouse or to shipping, where data from the final move ticket are entered via a terminal….Rejected products are noted for rescheduling and moved to a hold area.” (Xxxxxxxxx, 1991 : 693-694)
2.6 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Berikut Sistem Informasi Akuntansi Penjualan:
1. Seksi Pesanan Penjualan menerima pesanan dari langganan, atau dapat juga pesanan itu datang dari Salesman.
2. Apabila penjualan kredit itu ditolak oleh bagian kredit, maka Seksi Pesanan Penjualan akan memberitahukan kepada langganan. Dan bila penjualan tersebut disetujui oleh Bagian Kredit, maka Seksi Pesanan Penjualan akan menulis Surat Perintah pengiriman rangkap 3.
Lembar 1 untuk Bagian Gudang. Lembar 2 untuk Bagian Pengiriman.
Lembar 3 untuk dimasukkan ke file transaksi penjualan lewat terminal yang ada di Seksi Pesanan Penjualan. Lembar ketiga ini kemudian diarsipkan di Seksi Pesanan Penjualan urut nomor.
3. Gudang Barang Jadi menyiapkan barang dan menyerahkannya ke Seksi Pengiriman beserta lembar pertama Surat Perintah Pengiriman.
4. Seksi Pengiriman menghitung barang dari Gudang, membungkus memasukkan lembar kedua Surat Perintah Pengiriman ke dalam bungkusan barang. Barang dikirim ke pembeli.
5. Lembar kedua Surat Perintah Pengiriman digunakan sebagai dasar untuk memasukkan data pengiriman barang ke file transaksi penjualan lewat terminal yang ada di Seksi Pengiriman, kemudian lembar kedua Surat Perintah Pengiriman diarsipkan urut nomor.
6. Sesudah dilengkapi dengan tanggal pengiriman barang, transaksi penjualan diproses dengan program pembuatan faktur. Hasilnya adalah empat lembar faktur.
Empat lembar faktur didistribusikan sebagai berikut :
Lembar 1 dan 2 untuk Pembeli. Lembar 3 untuk Seksi Piutang.
Lembar 4 untuk Seksi Pesanan Penjualan.
7. Oleh Seksi Pesanan Penjualan, lembar keempat dari faktur dicocokkan dengan Surat Perintah Pengiriman yang ada di arsip. Agar mudah mencari tembusan perintah pengiriman, maka nomor Surat Perintah Pengiriman, juga dituliskan dalam Faktur. Bila jumlah yang dikirim sesuai dengan yang dipesan, maka transaksinya selesai, tembusan faktur diarsipkan bersama dengan tembusan perintah pengiriman. Tetapi bila yang dikirim belum seluruh jumlah yang dipesan, maka Seksi Pesanan Penjualan membuat lagi perintah pengiriman untuk jumlah kekurangan (ini disebut back order).
8. File transaksi penjualan kemudian diproses lagi dengan menggunakan program Up Date Master File Piutang dan Buku Besar. Hasilnya adalah Master File yang sudah di up date, Buku Besar yang sudah di up date dan Daftar Jumlah untuk Pengawasan. Jumlah-jumlah ini dicocokkan dengan jumlah kontrol yang diperoleh dari langkah ke-f di atas.
9. File transaksi penjualan beserta Master File Persediaan dan file Buku Besar diproses dengan program Up Date Master File Persediaan dan Buku Besar. Hasilnya adalah Master File Persediaan yang sudah di up date, file Buku Besar yang sudah di up date, Laporan Status Perseediaan dan Daftar Jumlah untuk Pengawasan. Jumlah-
jumlah ini dicocokkan dengan jumlah kontrol yang diperoleh dalam langkah ke-h di atas. Laporan Status Persediaan diserahkan ke Seksi Pembelian yang akan menjadi dasar untuk membuat Order Pembelian bila saldo Persediaan mencapai angka minimum.
10. Setiap akhir bulan, Master File Piutang diproses dengan program Analisa Umur Piutang, hasilnya Daftar Analisa Umur Piutang diserahkan ke Seksi Kredit dan Seksi Piutang. Selain itu Master of File Piutang ini juga diproses dengan program Penyusunan Pernyataan Piutang, hasilnya merupakan Surat Pernyataan Piutang diserahkan ke Seksi Piutang untuk dikirimkan ke langganan. Pengiriman Surat Pernyataan Piutang ini dilakukan bila sudah dicocokkan dengan Daftar Analisa Umur Piutang.
11. Setiap akhir bulan, file transaksi Penjualan diproses untuk membuat Daftar Distribusi Penjualan (analisa) berdasar jenis produk, daerah penjualan dan lain-lain.
(Xxxxxxxx, 1993 : 214-216)
2.7 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas
Berikut Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas:
1. Kasir menerima pelunasan berbentuk uang atau cek langsung dari langganan, atau lewat bank, atau lewat surat yang diterima oleh Bagian Surat Masuk yang kemudian diserahkan ke Kasir dengan Daftar Penerimaan Uang.
2. Seksi Surat Masuk memasukkan transaksi penerimaan uang melalui terminal.
3. Kasir membuat Bukti Kas Masuk rangkap 3, lembar 1 dan 2 diserahkan ke Langganan, lembar ketiga digunakan sebagai dasar untuk memasukkan transaksi penerimaan ke file lewat terminal. Lembar ketiga Bukti Kas/ Bank Masuk ini oleh Xxxxx kemudian diarsipkan urut nomor.
4. File transaksi uang masuk diproses dengan program Up Date Master File Piutang dan Buku Besar. Hasilnya adalah Master File Piutang yang sudah di up date, file Buku Besar yang sudah di up date, Daftar Jumlah untuk control dan Daftar Penerimaan Uang.
5. Daftar Penerimaan Uang diserahkan ke Seksi Audit Intern.
6. Laporan Bank setiap periode diserahkan ke Seksi Audit Intern sebagai dasar untuk menyusun Laporan Rekonsiliasi Bank. (Xxxxxxxx, 1993 : 216)
Berikut Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas, yang terbagi menjadi:
2.7.1 Pengeluaran Kas Dengan Cek
Terbagi menjadi dua sistem, yaitu:
1. Tidak Memerlukan Permintaan Cek
Jika pengeluaran kas timbul dari transaksi pembelian, sistem akuntansi pembelian telah mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung, seperti surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok di tangan Bagian Utang. Dalam voucher system Bagian Utang membuat bukti kas keluar (voucher) atas dasar dokumen pendukung tersebut. Pada saat utang kepada pemasok jatuh tempo, bukti kas keluar dipakai sebagai perintah kepada Bagian Kasa untuk membuat cek. Atas dasar bukti kas keluar tersebut, Bagian Kasa mengisi cek, mendapatkan otorisasi atas cek dari pejabat yang berwenang, dan kemudian mengirimkan cek tersebut kepada kreditur. Dengan demikian, pengeluaran cek untuk pembayaran utang yang timbul dari transaksi pembelian tidak memerlukan dokumen permintaan cek, karena Bagian Utang menerima berbagai dokumen yang diperlukan untuk pembuatan bukti kas keluar dari sistem akuntansi pembelian, sehingga pembuatan bukti kas keluar (sebagai perintah pengeluaran kas) dapat secara otomatis dilakukan oleh Bagian Utang berdasarkan dokumen-dokumen yang terkumpul di tangannya. (Mulyadi, 1997 : 517)
2. Memerlukan Permintaan Cek
Jika pengeluaran kas timbul dari transaksi selain dari transaksi pembelian, dokumen- dokumen pendukung seperti kontrak-kontrak pembelian jasa berada di tangan fungsi yang memerlukan jasa tersebut. Sebagai contoh Departemen Pemasaran memerlukan jasa konsultan dari sebuah kantor konsultan pemasaran. Kontrak pembelian jasa konsultan ini tidak ditangani melalui sistem akuntansi pembelian, namun ditangani oleh Departemen Pemasaran dan tembusan kontrak disimpan oleh Bagian Utang. Pembayaran jasa seperti ini biasanya dilakukan bertahap sesuai dengan tahapan penyerahan jasa oleh konsultan kepada perusahaan. Setiap tahap pembayaran jasa tersebut, Departemen Pemasaran mengajukan permintaan cek kepada Bagian Utang. Berdasarkan permintaan ini dan pengecekan tembusan kontrak yang dimilikinya, Bagian Utang membuat bukti kas keluar (voucher). Pada saat utang kepada pemasok jatuh tempo, bukti kas keluar dipakai sebagai perintah kepada Bagian Kasa untuk membuat cek. Atas dasar bukti kas keluar tersebut, Bagian Kasa mengisi cek, mendapatkan otorisasi atas cek dari pejabat yang berwenang, dan kemudian mengirimkan cek tersebut kepada kantor konsultan pemasaran tersebut. Dengan demikian, pengeluaran cek untuk pembayaran pembelian jasa yang tidak dilaksanakan melalui sistem akuntansi pembelian memerlukan dokumen permintaan cek, karena Bagian Utang tidak menerima berbagai dokumen yang diperlukan untuk pembuatan bukti kas keluar, sehingga pembuatan bukti kas keluar (sebagai perintah pengeluaran kas) tidak dapat secara otomatis dilakukan oleh Bagian Utang berdasarkan dokumen-dokumen yang terkumpul di tangannya. Pembuatan bukti kas keluar oleh Bagian Utang dilakukan berdasarkan permintaan cek yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan pengeluaran kas. (Mulyadi, 1997 ; 517-518)
2.7.2 Pengeluaran Kas Dengan Uang Tunai Melalui Dana Kas Kecil
Terdapat dua sistem dana kas kecil, yaitu:
1. Fluctuating Fund System (Saldo Dana Berubah)
2. Imprest Fund System (Saldo Dana Tetap).
Sedangkan prosedur terkait dengan pengelolaan dana kas kecil meliputi :
1. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil.
2. Prosedur Permintaan dan Pertanggungjawaban Pengeluaran Dana Kas Kecil.
3. Prosedur Pengisian Kembali Dana Kas Kecil. (Mulyadi, 1997 : 537-542)
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT XYZ didirikan tahun 1980 dan merupakan pelopor industri kemasan plastik film di Indonesia. Perusahaan didirikan dalam rangka Undang-undang No.6 tahun 1968 dan UU No.12 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan Akta No.108 tanggal 7 Maret 1980 dari Xxxxxx Xxxxxx, S.H., notaris di Jakarta. Persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia telah diperoleh pada tanggal 25 September 1981 dengan Surat Keputusan No.Y.A.5/406/9 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.27 dan Tambahan No.391 tanggal 2 April 1982.
Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.3 tanggal 2 Oktober 2003 dan No.20 tanggal 10 November 2003 dari Xxxxxxx Xxxxx, S.H., notaris di Jakarta, berkaitan dengan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh. Akta perubahan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23681 HT.01.04.TH.2003 tanggal 6 Oktober 2003 dan No.C-27759 HT.01.04.TH.2003 tanggal 19 November 2003.
Perusahaan berlokasi di Jl. Xxxxxxxx, Karang Asem Barat, Citeureup, Cibinong, Bogor 16810 dan memiliki jumlah karyawan sebanyak 799 orang (2003 : 777 orang). Sedangkan produksi komersial perusahaan dimulai tahun 1982.
Berdasarkan surat Izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.C2-9054 HT.01.04.Th92 tanggal 4 November 1992 dan Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) No.S-/854/PM/1992 tanggal 16 November 1992, perusahaan menawarkan 16.000.000 saham kepada masyarakat.
Perusahaan melaksanakan penawaran umum terbatas pertama atas sejumlah 12.000.000 saham yang disetujui dengan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No.S.220/PM/1994 tanggal 7 Februari 1994. Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta.
Tahun 1989 perusahaan meningkatkan kapasitas produksi dengan mendirikan pabrik di Malaysia. Tahun 1991 mendirikan perusahaan di Amerika Serikat dan Hongkong yang bergerak dalam bidang perdagangan dan pemasaran produk-produk film.
3.2 Struktur Organisasi
Pada dasarnya struktur organisasi adalah hubungan timbal balik antar personil dalam menjalankan tugasnya. Dengan kata lain, struktur organisasi memfokuskan pembagian kegiatan kerja (job description) dan mewujudkan tingkat spesifikasi kegiatan kerja.
Dalam organisasi perusahaan diwajibkan tercipta kerjasama (teamwork) baik antara pimpinan dan bawahan. Hal ini untuk mencapai tujuan perusahaan (company’s goal). Dengan kerjasama baik dan pembagian tugas yang efisien dan efektif diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi, penjualan dan meningkatkan keuntungan.
Terdapat beberapa macam struktur organisasi seperti Organisasi Garis (Line Organization), Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization), Organisasi Fungsional (Functional Organization) dan Organisasi Matrik (Matrix Organization). Dilihat dari macam struktur organisasi PT XYZ, maka disimpulkan bahwa perusahaan menggunakan struktur organisasi garis/ lini. Hal ini dikarenakan bentuk tanggung jawab dan pengawasan secara langsung dari pimpinan ke bawahan dan seorang bawahan bertanggungjawab pada seorang atasan.
Wewenang garis memiliki kelebihan antara lain sederhana dan ada kesatuan perintah yang jelas. Sedangkan kekurangannya adalah bahwa atasan harus memiliki pengetahuan luas di bidangnya karena tidak memiliki staf yang membantu dalam memberikan saran dan petunjuk.
Berikut ini disajikan gambar struktur organisasi PT XYZ pada Gambar 3.1.
PT XYZ
Gambar 3.1 STRUKTUR ORGANISASI
R U P S
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
:
:
:
Komite Audit
DIREKTUR UTAMA
Audit Manager
IT, HRD & Marketing
Director
Finance & Accounting
Director
Production, Technical,
QC, R & D Director
Xxxxx Xxxxxxxxx
Xxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxx
General Manager Representative
Office Surabaya
Marketing General Manager
I T
General Manager
Human Resources Development
General Manager
Purchasing General Manager
Legal Assistant Manager
M S
Senior Manager
Xxxxxx Xxxxxxx
Finance Manager
Accounting Manager
Warehouse, Production &
Engineering Senior Manager
Xxxx Xxxxxxx
Operational Senior Manager
QC/ R & D General Manager
Xxxxxxxxx Xxxxxxx HS
Xxxxxxxx Xxxxxxxx
Xxxx Mun Lie
Xxxx Xxxxxxxxxx
Xxxxxx A. Xxxxxxx
Technical Service Manager
Secretary
IT Manager
Compensation & Benefit
Manager
Procurement
Assistant Manager
System & Procedures
Credit Control
Cost Accounting
Production & Engineering
Manager I
S u m a d j a
O P P
Production Manager
S u k o n o
PET, CPP/ MET
Production Manager
Xxxx Xxxxxxxx
Assistant Manager
Xxxxxxxx X.
Mechanical Engineering
Manager
Xxxx Xxxxxxxx
Electrical Engineering
Manager
Xxxxxxx Xxx
R & D Senior Manager
Xxxx Xxxxxxxx
Xxxxxxxxx Xxxxxx
Export Manager
Local Sales Manager
Sales & Marketing
Administration Manager
Software Group
Assistant Manager
Recrutment & HR System,
Training Assistant Manager
Hubungan Industrial, GA/ GS
Assistant Manager
Compensation
Senior Supervisor
Procurement
Supervisor
Financial Analysis
Treasury
General Accounting
I x x x x
Xxxxxxxxxx & Engineering
Manager II
G u n a w a n
Finishing
Assistant Manager
Xxx Xxxxx
PET Production
Senior Supervisor
Xxxxx Xxxxxxx
Supervisor
Xxxxxxx Xxxxxxxx M. FX Xxxxxxxx Xxxxx X.
Mechanical
Assistant Manager
M. Xxxxxxx Xxxxxxxx Xxxxxx
Electrical
Senior Supervisor
Xxxx Xxxxxxx Xxxxx Xxxxxx
R & D
Assistant Manager
Xxxxxxx Xxxxx
Export Coordinator
Local Coordinator
Sales & Marketing
Administration
System Analyst
Recrutment Ofiicer
Personnel Officer
Benefit Officer
Purchasing
Assistant Manager
Budget Control
Warehouse
Senior Supervisor
X. Xxxxx Xxxxxxxx Xxx Xxxxxxxx
Finishing
Senior Supervisor
Xxxxxxxxxx
Processing
Supervisor
Xxxx Xxxxxxx
Mechanical Senior
Supervisor
Xxxxx Xxxxxxxx Xxxxx Xxxxx Xxxxxxxx
Electrical
Supervisor
Application
Senior Supervisor
Xxxxxxxx Xxxxxxxxx
Export Assistant Manager
Local Assistant Manager
(Converting)
Sales & Marketing Administration
Assistant Manager
Programmer
Analyst
Recrutment
Administration
Purchasing
Senior Supervisor
Finishing
Supervisor
Xxxxxx Xxxxx
Xxxxxxx
Xxxxxx Xxxxxxxx Xxxxx X.
QC Manager
GS Senior Supervisor
Export Executive
Local Sales Executive
HR System Officer
Purchasing Supervisor
Finishing
Supervisor
Iman N Inganta
M. Xxxx
Xxx Xxxxxxxx
Mechanical Supervisor
Sales & Marketing
Supervisor
Supervisor
General Service
CPP/ MET Production
Senior Supervisor
Xxxx Xxxxxxx
Xxxxxxxx
Xxxxx Xxxxxxx Xxxxxx
QC Senior Supervisor
Hardware Group
Assistant Manager
Sales & Marketing
Staff
Administration
Supervisor
Xxxxxx Xxxx X.
Pancha Putera
Xxxxxx Xxxxxx
Local Assistant Manager
(Non Converting)
Building Maintenance &
Cleaning Group Leader
QC Supervisor
Hardware Support
Senior Supervisor
Processing
Senior Supervisor
Xxxxx Xxxxxx
Xxxxx S. M.
Heru M.
Aris S.
Local Sales Executive
QA Supervisor
System Administration
Supervisor
Hardware Support
Supervisor
Transport & Perijinan
Sumber : Struktur Organisasi PT XYZ
Processing
Supervisor
Xxxx Xxxxxxxx
Xxxxx Xxxxxxx
Technical Support
Xxxxxx
Xxx R. Xxxxxxx G. H. Saptono Sukuryanto
27
Berdasarkan struktur organisasi di atas maka organ inti perusahaan terdiri :
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2. Dewan Komisaris (Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen)
3. Komite Audit (Berdasarkan Peraturan Bapepam)
4. President Director
5. Internal Audit Manager
6. IT, HRD & Marketing Director
7. Finance & Accounting Director
8. Production, Technical, R & D Director
9. General Manager Representative Office Surabaya
10. Technical Service Manager
11. Marketing General Manager
12. Information Technology (IT) General Manager
13. Human Resource Development (HRD) General Manager
14. Purchasing General Manager
15. Legal Assistant Manager
16. Management System (MS) Senior Manager
17. Finance Manager
18. Accounting Manager
19. Warehouse, Production & Engineering Manager
20. Operational Senior Manager
21. QC/ R&D General Manager
3.3 Produk Perusahaan
Perusahaan bergerak dalam bidang usaha industri manufaktur pembuatan kemasan plastik film (Biaxially Oriented Polypropylene Film/BOPP, Biaxially Oriented Polyester Film/BOPET, Cast Polypropylene Film/CPP dan Rigid Polyvinyl Chloride Film/PVC).
Saat ini perusahaan menghasilkan berbagai produk dengan empat merk dagang :
1. XXXXXX (Film jenis Biaxially Oriented Polypropylene/BOPP) dengan kapasitas terpasang sebesar 52.000 ton per tahun.
2. ARETA (Film jenis Biaxially Oriented Polyester/BOPET) dengan kapasitas terpasang sebesar 9.000 ton per tahun.
3. AVIN (Film jenis Polyvinyl Chloride/PVC) dengan kapasitas terpasang sebesar
5.000 ton per tahun. Saat ini divisi PVC telah di non aktifkan.
4. ARCYLENE (Film jenis Cast Polypropylene/CPP) dengan kapasitas terpasang sebesar 4.000 ton per tahun.
Produk-produk tersebut sebagian besar digunakan untuk kemasan fleksibel pada barang- barang konsumsi. Perusahaan juga memperoleh sertifikat ISO 9002 tahun 1998, selanjutnya diikuti oleh pabrik di Malaysia tahun 1999. Keberhasilan tersebut tetap dipertahankan hingga saat ini, dimana menunjukkan suatu komitmen yang kuat untuk memenuhi standar mutu internasional. Selain itu, seluruh produk grup XYZ telah mendapatkan sertifikat dari FDA (Food and Drug Administration).
3.4 Kinerja Singkat Perusahaan
Berikut ini Tabel 3.4 Ikhtisar Keuangan yang menggambarkan kinerja singkat perusahaan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 dan data diperoleh dari Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Ernst & Xxxxx.
IKHTISAR KEUANGAN | FINANCIAL HIGHLIGHT | |||
2002 | 2003 | 2004 | ||
Penjualan Bersih | 918.54 | 844.71 | 946.88 | Net Sales |
Laba Kotor | 258.27 | 194.63 | 180.10 | Gross Profit |
Laba Usaha | 171.01 | 93.96 | 87.20 | Operating Profit |
Xxxx / (Rugi) Bersih | 403.19 | 413.14 | 6.64 | Net profit / (loss) |
Jumlah Aktiva | 1,571.67 | 1,355.39 | 1,425.76 | Total Assets |
Aktiva Lancar | 623.17 | 455.20 | 532.30 | Current Assets |
Aktiva Tetap Bersih | 883.83 | 839.00 | 830.22 | Net Fixed Assets |
Aktiva Lain-Lain | 64.67 | 61.19 | 63.23 | Other Assets |
Kewajiban Lancar | 1.669,96 | 224,52 | 314,33 | Current Liabilities |
Modal Xxxxx Xxxxxx | (935.69) | 230.68 | 217.97 | Net Working Capital |
Jumlah Kewajiban | 1,726.71 | 771.85 | 817.78 | Total Liabilities |
Jumlah Ekuitas | (197.83) | 548.87 | 566.98 | Total Equity |
Jumlah Saham Yang Beredar | 352 | 680 | 680 | Shares Outstanding |
(jutaan Saham) | (million shares) | |||
Nilai Buku per Saham (Rp) | (562,00) | 807.2 | 833.8 | Share Book Value (Rp) |
Laba / (Rugi) Bersih per Saham | 1,145 | 926 | 10 | Basic Earnings per Share (Rp) |
Dasar (Rp) | ||||
Rasio Lancar | 37,30% | 202,70% | 169,34% | Current Ratio |
Rasio Kewajiban Terhadap Aktiva | 109.9% | 56.9% | 57.4% | Debt to Total Assets Ratio |
Rasio Kewajiban Terhadap | -872,80% | 140.6% | 144.2% | Debt to Total Equity Ratio |
Ekuitas | ||||
Rasio Laba Terhadap Jumlah | 25.7% | 30.5% | 0.5% | Return on Assets |
Aktiva | ||||
Rasio Laba Terhadap Ekuitas | -203,80% | 75.3% | 1.2% | Return on Equity |
Xxxxxx Xxxx Xxxxx | 28.1% | 23.0% | 19.0% | Gross Profit Xxxxxx |
Xxxxxx Xxxx Usaha | 18.6% | 11.1% | 9.2% | Operating Profit Xxxxxx |
Xxxxxx Xxxx / (Rugi) Bersih | 43.9% | 48.9% | 0.7% | Net Profit / (Loss) Margin |
Angka-angka pada seluruh tabel menggunakan notasi Inggris (dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain) n.m. : not meaningful | Numerical notations in all tables are in English (in billion Rupiah, unless otherwise stated) |
Sumber : Website Bursa Efek Jakarta (http:\\xxx.xxx.xx.xx) dan Website IndoExchange
(http:\\xxx.xxxxxxxxxxxx.xxx).
Berdasarkan ikthisar keuangan pada tabel di atas, maka penulis memberikan gambaran perusahaan seperti berikut:
1. Penjualan Bersih terbesar terjadi pada tahun 2004 sebesar Rp 946,88 milyar.
2. Penurunan Laba Kotor dan Laba Usaha yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2003 sebesar 32,70 % (Rp 258,27 milyar tahun 2002 menjadi Rp 194,63 milyar tahun 2003) dan 82 % (Rp 171,01 milyar tahun 2002 menjadi Rp 93,96 milyar tahun 2003). Penurunan Laba Kotor dan Laba Usaha tahun 2003 yang cukup signifikan tersebut terjadi karena adanya peningkatan harga bahan baku dan kemungkinan terjadinya peningkatan waste/ reject/ regran atas hasil produksi.
3. Penurunan Jumlah Aktiva, Aktiva Lancar, Aktiva Tetap Bersih dan Aktiva Lain-lain terbesar terjadi pada tahun 2003 sebesar 15,96 % (Rp 1.571,67 milyar tahun 2002 menjadi Rp 1.355,39 milyar tahun 2003), 36,9 % (Rp 623,17 milyar tahun 2002 menjadi Rp 455,2 milyar tahun 2003), 5,34 % (Rp 883,83 milyar tahun 2002 menjadi Rp 839 milyar tahun 2003) dan 5,69 % (Rp 64,67 milyar tahun 2002 menjadi Rp 61,19 milyar tahun 2003).
4. Modal Kerja Bersih, Jumlah Ekuitas dan Nilai Buku per Saham di tahun 2002 mengalami defisit sebesar Rp 935,69 milyar, Rp 197,83 milyar dan Rp 562 dengan total Kewajiban sebesar Rp 1.726,71 milyar.
5. Tahun 2003 terjadi peningkatan atas jumlah saham yang beredar dari tahun sebelumnya sebesar 328 juta lembar saham menjadi 680 juta lembar saham. Peningkatan atas jumlah saham yang beredar kemungkinan disebabkan karena terjadinya debt to equity maupun tambahan modal disetor lainnya oleh para Pemegang Saham.
6. Sedangkan nilai Laba/ (Rugi) per saham terkecil terjadi tahun 2004 sebesar Rp 10.
7. Rasio Lancar diperoleh dari Aktiva Lancar dibagi dengan Kewajiban Lancar. Rasio Lancar tahun 2002, 2003 dan 2004 tercatat sebesar 37,3 %, 202,70 % dan 169,34 %.
8. Rasio Kewajiban terhadap Aktiva diperoleh dari Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Aktiva. Rasio Kewajiban Terhadap Aktiva tahun 2002, 2003 dan 2004 tercatat sebesar 109,9 %, 56,9 % dan 57,4 %.
9. Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas diperoleh dari Jumlah Kewajiban dibagi dengan Jumlah Ekuitas. Tahun 2002, 2003 dan 2004 Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas tercatat sebesar -872,8%, 140,6 % dan 144,2 %.
10. Rasio Laba terhadap Jumlah Aktiva diperoleh dari Laba/ (Rugi) Bersih dibagi dengan Jumlah Aktiva. Xxxxx Xxxx terhadap Jumlah Aktiva tahun 2002, 2003 dan 2004 tercatat sebesar 25,7 %, 30,5 % dan 0,5 %.
11. Rasio Laba terhadap Ekuitas diperoleh dari Laba/ (Rugi) Bersih dibagi dengan Jumlah Ekuitas. Tahun 2003 dan 2004 Rasio Laba terhadap Ekuitas tercatat sebesar
-203,8%, 75,3 % dan 1,2 %.
12. Margin Laba Kotor dan Margin Laba Usaha terbesar terjadi pada tahun 2002 sebesar 28,1 % dan 18,6 %. Sedangkan Margin Laba/ (Rugi) Bersih terbesar terjadi tahun 2003 sebesar 48,9 %.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan tinjauan terhadap PT XYZ, maka penulis akan mengevaluasi struktur organisasi, mengevaluasi dan merancang sistem informasi akuntansi serta memberikan gambaran perbedaan dan perubahan sistem informasi akuntansi yang sedang dipergunakan (existing) dengan sistem informasi akuntansi yang diusulkan (proposed). Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan operasi perusahaan telah mencerminkan pengendalian intern yang baik sesuai teori-teori pada bab sebelumnya.
Mengingat pentingnya sistem pengendalian intern, maka PT XYZ diharapkan dapat menerapkan pengendalian intern yang memadai di dalam aktivitas operasi perusahaan dan memperhatikan unsur-unsur pokok pengendalian intern yang baik. Tujuan dalam menerapkan pengendalian intern yang baik adalah menjaga keamanan harta perusahaan, memeriksa kebenaran dan ketelitian data akuntansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan yang telah ditetapkan serta menghindari kemungkinan penyelewengan maupun kecurangan (fraud) sehingga meningkatkan aktivitas perusahaan secara efisien dan efektif.
Selanjutnya akan dibahas mengenai evaluasi struktur organisasi, evaluasi dan perancangan sistem informasi akuntansi serta memberikan gambaran perbedaan dan perubahan sistem informasi akuntansi yang sedang dipergunakan (existing) dengan sistem informasi akuntansi yang diusulkan (proposed) pada PT XYZ.
4.1 Evaluasi Struktur Organisasi
Evaluasi Struktur Organisasi merupakan tahap awal dalam penyusunan dan perancangan sistem informasi akuntansi pada perusahaan. Berikut pembahasan evaluasi struktur organisasi.
Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan, struktur organisasi di PT XYZ menggunakan struktur organisasi garis/ lini di mana seorang atasan mempunyai wewenang untuk memerintah bawahan langsungnya serta bawahan dapat memberikan saran/pendapat kepada atasan langsungnya atau memberikan bantuan kepada personil garis.
Penulis juga menemukan beberapa hal yang dapat menjadi perhatian dalam perkembangan struktur organisasi perusahaan maupun penyusunan struktur organisasi, antara lain:
4.1.1 Perubahan-Perubahan Pada Struktur Organisasi Selama Tahun 2003
1. Fungsi Purchasing tidak lagi dirangkap Fungsi Finance and Accounting.
2. Fungsi Purchasing juga tidak lagi merangkap Fungsi Produksi CPP dan Metalizing.
3. Fungsi PPIC tidak lagi merangkap Fungsi Produksi.
4. Fungsi Penjualan Regran telah sepenuhnya dilaksanakan di Divisi Pemasaran.
5. Fungsi Produksi tidak lagi membantu merekomendasikan Pembeli Regran.
4.1.2 Fungsi Purchasing
1. Fungsi Purchasing pada saat ini berada langsung dibawah Direktur Utama.
Operasional pelaksanaannya dilakukan oleh seorang General Manager. Bawahan dari General Manager ini khusus bertugas dalam bidang Purchasing.
2. Dalam menunjang pencapaian tujuan perusahaan secara menyeluruh, tujuan yang harus dicapai Departemen Purchasing adalah:
2.1 Mendatangkan bahan baku dan barang-barang lainnya yang sudah disetujui untuk dibeli secara tepat waktu, tepat kualitas dan tepat kuantitas di pabrik.
2.2 Membeli dengan harga yang paling menguntungkan bagi perusahaan dilihat dalam hubungan bisnis jangka panjang.
2.3 Secara kontinu mencari kemungkinan substitusi bahan dengan harga yang lebih rendah tetapi tidak mempengaruhi kualitas yang disyaratkan.
4.1.3 Fungsi Internal Audit
1. Fungsi Internal Audit pada saat ini telah dikepalai seorang Audit Manager, tanpa adanya bawahan.
2. Fungsi Internal Audit sementara akan ditekankan pada :
2.1 Pemeriksaan angka-angka keuangan dan barang, dalam arti mendeteksi terjadinya penyimpangan-penyimpangan berupa “Fraud” dan “Waste”.
2.2 Evaluasi terhadap berbagai risiko yang dapat terjadi dalam perusahaan serta mengusulkan tindakan-tindakan pencegahan. Misalnya: mengevaluasi risiko kemungkinan tidak tercapainya “On Time Delivery” dan mengusulkan tindakan- tindakan pencegahannya.
4.1.4 Kedudukan dan Hubungan Kerja Internal Audit
1. Pada saat ini Internal Audit lebih banyak bertanggung jawab kepada Dewan Direksi, yaitu Direktur Keuangan, Direktur Pemasaran dan Direktur Produksi.
2. Internal Audit berfungsi membantu Direktur Utama dalam memperoleh informasi tentang terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang dapat menimbulkan risiko bagi perusahaan.
3. Fungsi Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama tetapi dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari tetap melayani kebutuhan khusus mengenai Internal Audit dari para Direktur lainnya.
4.2 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi
Setelah tahap Evaluasi Struktur Organisasi telah selesai dilaksanakan dan Struktur Organisasi yang baru telah dibakukan dan disosialisasikan kepada pihak intern dan ekstern perusahaan, maka tahap selanjutnya adalah mengevaluasi sistem informasi akuntansi yang ada saat ini (existing system and procedure).
Hasil observasi terhadap sistem informasi akuntansi yang ada saat ini (existing system and procedure) dapat dilihat pada Lampiran I. Berikut evaluasi sistem informasi akuntansi pada PT XYZ.
Setelah penulis melakukan pengamatan dan analisa sistem pengendalian intern yang baik pada existing system and procedure PT XYZ (Lampiran I), maka penulis juga menemukan beberapa hal yang dapat menjadi perhatian, antara lain:
4.2.1 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah barang yang dikirim dengan yang seharusnya dikirim, yaitu:
order batal, kapasitas muat yang terbatas, tidak tersedianya sarana transportasi, kemasan yang non standar, permintaan pengiriman yang melebihi stock, kualitas
barang yang akan dikirim tidak memenuhi standar yang ditentukan, ketidaktersediaan barang yang akan dikirim di gudang, ditahan oleh Bagian Keuangan karena Pelanggan belum cukup membayar piutang lamanya.
4.2.2 Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada sistem informasi akuntansi pembelian dan persediaan terfokus pada Prosedur Pembelian dan Penerimaan Barang, yaitu:
1. Sistem Oracle yang digunakan saat ini memungkinkan Bagian Purchasing membuat nomor Purchase Order (PO) secara manual (input nomor PO). Tiap Buyer mempunyai nomor urut PO sendiri. Hal ini dapat menyulitkan perusahaan dalam melakukan pengontrolan dokumen PO.
2. Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) kepada calon-calon Supplier
ditandatangani dan dikirim oleh Xxxxx.
3. Semua surat jawaban SPPH diterima langsung oleh Bagian Purchasing, yaitu oleh
Buyer yang bersangkutan.
4. Buyer mentabulasi semua SPPH yang kembali untuk keperluan pembandingan.
4.2.3 Sistem Informasi Akuntansi Produksi
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada sistem informasi akuntansi produksi terfokus pada Prosedur Produksi, yaitu :
1. Terdapat 1 (satu) dokumen yang digunakan untuk 2 (dua) kegiatan yang berbeda, yaitu dokumen Form Bukti Permintaan/ Penyerahan Barang (BPPB). Dua kegiatan
tersebut adalah Gudang menyerahkan bahan baku ke Bagian Produksi dan Bagian Produksi melakukan retur bahan baku ke Gudang.
2. Kontrol fisik atas Sparepart yang rusak belum dilakukan. Saat ini pengambilan sparepart ke Gudang dapat dilakukan tanpa menunjukkan fisik sparepart yang akan diganti.
4.2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada sistem informasi akuntansi penjualan terfokus pada Prosedur Pengeluaran Barang, yaitu:
1. Tampak terdapat beberapa formulir yang memiliki fungsi kurang lebih sama yang perlu diteliti lebih lanjut kemungkinan penggabungan, eliminasi atau penyederhanaannya. Contoh: Formulir-formulir Delivery Order (DO), Surat Perintah Kirim (SPK), Bukti Muat Barang (BMB) dan Surat Jalan (SJ).
2. Atas dasar Surat Perintah Kirim (SPK) yang dibuat oleh PPIC, Seksi Delivery Administration menyiapkan Surat Jalan (SJ) dan Warehouse menyiapkan Bukti Muat Barang (BMB).
Atas dasar SJ dan BMB, Seksi Jembatan Timbang (yang masih merupakan bagian dari Bagian Delivery) melakukan penimbangan. Hasil penimbangan di print-out dan dicocokkan dengan angka SJ dan BMB. Jika selisih kurang dari 15 % untuk penjualan lokal dan 30 % untuk penjualan ekspor, barang diberi ijin keluar oleh Bagian Delivery.
Security cukup melihat SJ untuk memberi ijin barang keluar. Karena keluarnya barang dari pabrik tampaknya cukup dengan SJ dan print-out hasil timbangan yang
dikeluarkan oleh Xxxxx Xxxxxxxx Administration dan Seksi Jembatan Timbang, yang kedua-duanya berada di bawah Bagian Delivery, maka penulis menilai prosedur kerja ini menimbulkan risiko barang hilang yang cukup besar.
4.2.5 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas terfokus pada Prosedur Pencatatan dan Pembayaran Hutang Usaha, yaitu:
1. Aktivitas penerimaan Tagihan (Kontra Bon/ Tukar Faktur), pengecekan dan melengkapi dokumen tagihan Supplier dilakukan oleh Bagian Purchasing.
2. Bagian Purchasing sebagai Fungsi Pelaksanaan merangkap Fungsi Pengawasan.
Perangkapan fungsi seperti ini dapat melemahkan sistem pengendalian intern.
4.3 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Tahap ketiga adalah perancangan sistem informasi akuntansi yang diusulkan (proposed system and procedure) pada PT XYZ. Pembuatan proposed system and procedure berdasarkan pada tahap sebelumnya, yaitu hasil dari evaluasi existing system and procedure.
Berikut ini proposed system and procedure yang dapat dilihat dalam bentuk bagan arus dokumen (flowchart) sesuai dengan unsur pengendalian intern yang baik.
1.a.1. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBELIAN & PENERIMAAN BARANG DAN PENERIMAAN TAGIHAN PEMBELIAN PACKAGING MATERIAL
PPIC STAFF | BUYER |
1
a.1. Pembelian Packaging Material
Berdasarkan kebutuhan akan palet.
DATABASE
WOPM
PR
Approved
1x
ORAFIN
PR
2
Foreman
dan
Supervisor
menandatangani WOPM.
Meminta Assistant Manager Purchasing
mempelajari spesifikasi PR dan Jadual Permintaan Pembelian Bahan Baku.
Input
Waktu
penyerahan dapat ditepati
?
Tidak
Memberitahukan User
ORAFIN
INPUT INVENTORY
Ya
Ya
Pembelian dilanjutkan
?
Mengupdate WOOR secara berkala.
PR disetujui oleh Supervisor, PPIC
Manager, Production Director.
Tidak
DATABASE
- Memberitahu User melalui telepon.
- PR dibatalkan melalui ORAFIN.
PR
Approved
Input
DATABASE
ORAFIN
PEMBATALAN PR
ORAFIN
PR
Daftar Supplier & Harga
3x
WOOR
KETERANGAN :
Input
ORAFIN
INPUT PO
A
WOPM : Work Order Packaging Material ORAFIN : Oracle Finance
PR : Purchase Requisition
WOOR : Weekly Outstanding Order Report PO : Purchase Order
Berdasarkan PR, Buyer input PO di ORAFIN.
1.a.2. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBELIAN & PENERIMAAN BARANG DAN PENERIMAAN TAGIHAN PEMBELIAN PACKAGING MATERIAL
BUYER
a.2. Pembelian Packaging Material
3
A
Tidak
Purchasing General Manager menyetujui PO melalui ORAFIN
> Rp 30 Juta
?
Ya
Direktur Utama menyetujui PO melalui ORAFIN.
PO
3x
Tidak
PO ditandatangani oleh General Manager.
> Rp 30 Juta
?
Ya
PO ditandatangani oleh Direktur utama.
1-3
PO
1
2
3
PO
PO
PO
By Fax
PPIC
WAREHOUSE
SUPPLIER
ACCOUNTING
WOOR
3
WOOR
2
WOOR
1
WOOR
1-3
KETERANGAN :
WOOR : Weekly Outstanding Order Report PO : Purchase Order
1.b. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBELIAN & PENERIMAAN BARANG DAN PENERIMAAN TAGIHAN PEMBELIAN PACKAGING MATERIAL
WAREHOUSE STAFF
b. Penerimaan Barang - Packaging Material
SUPPLIER
1, 2
DATABASE
SJ - S
Barang
PO
1
1b
1a
Ya
Tidak
Cocok
Menandatangani dan mencap SJ.
?
2
1
Foto
Barang
SJ - S
- Lapor ke Departemen Pembelian
- Selanjutnya lihat Prosedur Klaim Barang
SUPPLIER
- Menyimpan barang pada tempat
xxxx telah
Input
ditentukan.
- Mengisi pada Kartu Jalur dan
Label Barang
ORAFIN
INPUT INVENTORY
KJ
PURCHASING
QC
ACCOUNTING
PPIC
LB
RR
3x
1
2
3
KETERANGAN :
RR
RR
RR
2
SJ - S
SJ - S : Surat Jalan Supplier
PO : Purchase Order
LKKB : Laporan Kelainan/Kerusakan Barang LPPM : Laporan Penerimaan Packaging Material
CASHIER
LPPM
KJ : Kartu Jalur
LB : Label Barang
RR : Receiving Report
ACCOUNTING
LKKB
5
LKKB
4
LKKB
3
LKKB
2
LKKB
1
SJ - S
LPPM
LKKB
5x
Verifikasi PO, SJ dengan fisik barang yang diterima.
1.c. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBELIAN & PENERIMAAN BARANG DAN PENERIMAAN TAGIHAN PEMBELIAN PACKAGING MATERIAL
CASHIER | ACCOUNTING STAFF | FINANCE |
1
c. Penerimaan Tagihan Pembelian Packaging Material
WAREHOUSE STAFF
SUPPLIER
1
1
Inv - S
RR
A/P Voucher
Inv - S
3
FP
2
FP
PO
1
RR
PO
TTI
2
Selanjutnya lihat Prosedur
Pengeluaran Bank.
Melakukan verifikasi
Melakukan verifikasi
Input
TTI
1x
RR - 2
ORAFIN
INPUT PO (MODUL A/P)
A/P Voucher
KETERANGAN :
1x
RR : Receiving Report
Inv - S : Invoice Supplier
FP
PO TTI
A/P
: Faktur Pajak
: Purchase Order
: Xxxxx Xxxxxx Invoice
: Accounts Payable
Menandatangani A/P Voucher dan
meminta Accounting Manager menandatanganinya.
2.a.1. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBELIAN DAN PENERIMAAN TAGIHAN PEMBELIAN BAHAN BAKU (LOKAL), SPAREPART, ATK, PROYEK DAN UMUM
DEPARTMENT YANG MEMBUTUHKAN | ASSISTANT MANAGER/ BUYER |
a.1. Pembelian Bahan Baku (Lokal), Sparepart, ATK, Proyek dan Umum
Berdasarkan kebutuhan akan Bahan Baku, Spareparts/ATK/Proyek/Umum
PR
2
Input
1
Assistant Manager mempelajari spesifikasi PR dan Jadual Permintaan Pembelian Bahan Baku.
ORAFIN
INPUT PR
Melakukan negosiasi ke Supplier.
Waktu penyerahan dapat ditepati
Tidak
Disetujui oleh Manager, Senior Manager, General Manager dan Direksi.
? Memberitahukan User
Ya | Ya | |
Pembelian dilanjutkan
Mengupdate WOOR secara berkala.
?
Tidak
- Memberitahu User melalui telepon.
WOOR
- PR dibatalkan melalui ORAFIN.
3x
Input
Agen Tunggal Ya
?
Tidak
- Melakukan seleksi Supplier.
- Meminta Kuotasi Harga
beberapa
Database Daftar Supplier
Kuotasi Harga
ORAFIN
ENTER PEMBATALAN PR
Supplier.
SUPPLIER
Kuotasi Harga
DPPH
KETERANGAN :
PR : Purchase Requisition
WOOR : Weekly Outstanding Order Report DPPH : Daftar Perbandingan Penawaran Harga PO : Purchase Order
- Membandingkan/ term pembayaran.
negosiasi harga,
- Propose harga ke Purchasing General
Manager.
Setuju
?
Ya
Tidak
Meminta Penawaran Harga dari Supplier.
Input
ORAFIN
INPUT PO
A
2.a.2. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBELIAN DAN PENERIMAAN TAGIHAN PEMBELIAN BAHAN BAKU (LOKAL), SPAREPART, ATK, PROYEK DAN UMUM
BUYER
a.2. Pembelian Bahan Baku (Lokal), Sparepart, ATK, Proyek dan Umum
A
Tidak
Purchasing General Manager menyetujui PO melalui ORAFIN.
> 30 Juta
?
Ya
Purchasing Director menyetujui PO melalui ORAFIN.
3
Setuju
?
Ya Print
Tidak
Meminta Penawaran Harga dari Supplier.
PO
3x
Tidak
PO ditandatangani oleh Purchasing General Manager.
> 30 Juta
?
Ya
PO ditandatangani oleh Purchasing Director.
Uang Muka
Ya
?
Lihat Prosedur Permintaan
Uang Muka untuk Pembelian.
Tidak
- Buyer melakukan pembelian.
- Selanjutnya lihat Prosedur
Penerimaan
Barang.
3
2
1
1 2
WOOR
WOOR
WOOR
PO PO 3
PO
SUPPLIER
ACCOUNTING
PPIC
WAREHOUSE
KETERANGAN :
PO : Purchase Order
WOOR : Weekly Outstanding Order Report
PPIC : Production Planning & Inventory Control
2.b. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBELIAN & PENERIMAAN TAGIHAN PEMBELIAN BAHAN BAKU (LOKAL), SPAREPART, ATK, PROYEK DAN UMUM
CASHIER | ACCOUNTING STAFF | FINANCE |
1
b. Penerimaan tagihan Pembelian Bahan Baku (Lokal), Sparepart, ATK, Proyek, Umum.
WAREHOUSE STAFF
Pada Saat Penerimaan Tagihan
SUPPLIER
1
1
Inv - S
RR
A/P Voucher
3
Inv - S
FP
PO
1
2
FP
Selanjutnya lihat Prosedur
Pengeluaran Bank.
RR
TTI
2
PO
Melakukan verifikasi
Melakukan verifikasi
Input
TTI
1x
ORAFIN
INPUT PO (MODUL A/P)
A/P Voucher
1x
KETERANGAN :
RR : Receiving Report Inv - S : Invoice Supplier
FP
PO TTI
A/P
: Faktur Pajak
: Purchase Order
: Xxxxx Xxxxxx Invoice
: Accounts Payable
Menandatangani A/P Voucher dan
meminta Accounting Manager menandatanganinya.
3.a. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN BAKU (IMPOR)
DEPARTEMEN YANG MEMBUTUHKAN | ASSISTANT MANAGER/ BUYER |
Berdasarkan kebutuhan akan bahan baku impor.
PR
2
Input
1
Assistant Manager mempelajari spesifikasi PR dan Jadual Permintaan Pembelian Bahan Baku.
ORAFIN
INPUT PR
Melakukan negosiasi ke Supplier.
Waktu penyerahan dapat ditepati
Tidak
Disetujui secara berjenjang dari Senior Supervisor, Assistant Manager, Manager dan General Manager
? Memberitahukan User
Ya | Ya | |
Pembelian dilanjutkan
Mengupdate WOOR secara berkala.
?
Tidak
- Memberitahu User melalui telepon.
WOOR
- PR dibatalkan melalui ORAFIN.
3x
Input
Agen Tunggal Ya
?
Tidak
- Melakukan seleksi Supplier.
- Meminta Kuotasi Harga
beberapa
Database Daftar Supplier
Kuotasi Harga
ORAFIN
ENTER PEMBATALAN PR
Supplier.
SUPPLIER
Kuotasi Harga
DPPH
KETERANGAN :
PR : Purchase Requisition
WOOR : Weekly Outstanding Order Report DPPH : Daftar Perbandingan Penawaran Harga PO : Purchase Order
- Membandingkan/ term pembayaran.
negosiasi harga,
- Propose harga ke Purchasing General
Manager.
Setuju
?
Ya
Tidak
Meminta Penawaran Harga dari Supplier.
Input
ORAFIN
INPUT PO
A
3.b. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN BAKU (IMPOR)
BUYER
A
Tidak
Purchasing General Manager menyetujui PO melalui ORAFIN.
> 30 Juta
?
Ya
Purchasing Director menyetujui PO melalui ORAFIN.
3
Setuju
?
Ya Print
Tidak
Meminta Penawaran Harga dari Supplier.
PO
3x
Tidak
PO ditandatangani oleh Purchasing General Manager.
> 30 Juta
?
Ya
PO ditandatangani oleh Purchasing Director.
- Kirim PO ke Supplier melalui Faximile.
- Kirim Surat ke Asuransi untuk menutup Polis
pengiriman barang impor.
- Selanjutnya lihat Prosedur Asuransi.
Minta Shipping Schedule kepada Supplier.
Tidak
Pembayaran melalui L/C
Ya
- Meminta Departmen Keuangan
persiapkan slip TT.
- Lihat Prosedur Pengeluaran Bank
mem-
?
Aplikasi L/C
- TT ditandatangani oleh 2 (dua) Direktur
(Direktur Utama/ Keuangan,
Produksi,
Marketing).
- Lihat Prosedur Pembukaan L/C.
- L/C ditandatangani oleh 2 (dua) Direktur
(Direktur Utama/ Keuangan,
Direktur Produksi,
Direktur Marketing).
- Realisasi pembelian.
- Barang dikirim Supplier ke Pabrik, lihat
Prosedur Penerimaan
KETERANGAN :
PO : Purchase Order
L/C : Letter of Credit Inv - S : Invoice Supplier P/L : Packing List
B/L : Bill of Lading
CO : Certificate of Origin CV : Certificate of Vessel ORAFIN : Oracle Finance
TT : Telex Transfer Exim : Export Import
Barang.
SUPPLIER
Inv - S
P/L
B/L
CO
CV
- Dokumen diserahkan ke bagian Exim.
- Proses selanjutnya lihat Prosedur Clearing Barang Impor.
4. BAGAN ARUS PROSEDUR PENYELEKSIAN SUPPLIER
XXXXX/ SEKRETARIS DIREKTUR UTAMA | PURCHASING ASSISTANT MANAGER/ PROCUREMENT | PURCHASING GENERAL MANAGER/ DIREKTUR UTAMA |
Dari Prosedur :
- Pembelian Packaging Material
- Pembelian Bahan Baku (Lokal)/Spareparts/
1
PH
1
PH
ATK/Proyek/Umum.
- Pembelian Bahan Baku Impor
DPPH
DPPH
2
1 SUPPLIER
PH
- Memeriksa DPPH
- Menandatangani DPPH
3
Setuju
?
Ya
Tidak
Meminta Xxxxx/ Sekretaris Direktur Utama mencari Supplier kembali.
- Mendisposisikan Supplier
DPPH
pada
DPPH
1x
- Menandatangani DPPH
PH 1
DPPH
4
ARMVLR
1x
1x
APMVLR
ATVLR 1x PH
KETERANGAN :
PH : Penawaran Harga
DPPH : Daftar Perbandingan Penawaran Harga ARMVLR : Approved Raw Material Vendor List Report APMVLR : Approved Packaging Material Vendor List Report ATVLR : ApprovedTransportation Vendor List Report
DPPH - 1
ARMVPR - 1
APMVPR - 1
ATVLR - 1
1
5. BAGAN ARUS PROSEDUR EVALUASI KONDUITE SUPPLIER
BUYER | ASSISTANT MANAGER/ PURCHASING GENERAL MANAGER |
1
APMVLR
RMVPR
ATVLR
1
RR
TPMVPR
2
PO
BRB
Melakukan penilaian.
Tidak
Perlu Dihapus
RMVPR
1x
?
Tetap ada sebagai ARMVLR,
APMVLR, ATVLR.
Ya
TPMVPR
1x
SRD
3x
APMVLR
ARMVLR ATVLR PO
BRB
Menandatangani SRD.
1
1
3
SRD
SRD
3
1
SUPPLIER
TPMVPR
2
SRD
TRMVPR
1
PMVPR
1
RMVPR
TRMVPR
1
PMVPR
1
ARMVLR
1x
TRMVPR
1x
PMVPR
Menghapus Supplier dari Approved Vendor List.
Input
KETERANGAN :
ORAFIN
ENTER MODUL PURCHASING
RMVPR PMVPR TRMVPR TPMVPR SRD-2
APMVLR : Approved Packaging Material Vendor List Report ARMVLR : Approved Raw Material Vendor List Report ATVLR : Approved Transportation Vendor List Report
RR : Receiving Report
PO : Purchase Order
BRB : Bukti Retur Barang
RMVPR : Raw Material Vendor Performance Report PMVPR : Packaging Material Vendor Performance Report TRMVPR : Trend Raw Material Vendor Performance Report
TPMVPR : Trend Packaging Material Vendor Performance Report SRD : Surat Rekomendasi Delisting
6.a. BAGAN ARUS PROSEDUR KLAIM PEMBELIAN BARANG
Halaman 1 dari 2
WAREHOUSE STAFF/ QC STAFF | DEPARTMEN R & D | BUYER |
Berdasarkan barang yang akan di
klaim, harus dibuat Foto, LKKB, NCR.
Buat Memo ke Supplier mengenai
kualitas bahan baku.
2
Memo
1
Bahan Baku
sudah dipakai
Ya
2
Memo
2x
Minta perhitungan harga pokok atas
bahan yang telah diproses ke Department MS.
?
Tidak
1
2
3
WAREHOUSE STAFF
QC STAFF
Memo
Memo
CPR
2x
LKKB
NCR
SUPPLIER
1
2
Foto
CPR
CPR
PURCHASING
GENERAL MANAGER
BUYER
A
MS STAFF
HPB
Tidak
Supplier Setuju
?
Negosiasi dengan Supplier
Ya
Diinformasikan ke Supplier
KETERANGAN :
LKKB : Laporan Kelainan Kerusakan Barang NCR : Non Conformance Report
CPR : Claim Progress Report HPB : Harga Pokok Bahan MS : Management Service
Selanjutnya melakukan pemotongan tagihan atau mengganti barang dengan barang yang sama.
4
6.b. BAGAN ARUS PROSEDUR KLAIM PEMBELIAN BARANG
BUYER
A
WAREHOUSE STAFF/
QC STAFF
LKKB
NCR
PO
Foto
RR
CPR
2x
Tidak
Bisa Diretur
?
Barang kembali ke Gudang dan/ atau dimusnahkan
Ya
SP3B
4x
1-4
SP3B
LKKB
NCR
Foto
3
1
1
2
2
SP3B
CPR
SP3B
CPR
4
SP3B
BA
SP3B
Foto
WAREHOUSE STAFF
PURCHASING
GENERAL MANAGER
ACCOUNTING
SUPPLIER
KETERANGAN :
LKKB : Laporan Kelainan Kerusakan Barang NCR : Non Conformance Report
CPR : Claim Progress Report HPB : Harga Pokok Bahan PO : Purhase Order
RR : Receiving Report
SP3B : Surat Perintah Pengembalian/ Penukaran Barang BA : Berita Acara
7. BAGAN ARUS PROSEDUR RETUR PEMBELIAN
WAREHOUSE STAFF
SUPPLIER
1
SP3B
BPB
1x
1
- Meminta Warehouse Supervisor menanda- tangani BPB.
- BPB diserahkan ke Bagian Delivery untuk dibuatkan SJ.
1
SALES
ADMINISTRATION
BPB
1
1-2
SP3B
SJ
Input
ORAFIN
INPUT PENGELUARAN BARANG KE PERUSAHAAN LAIN
1
Barang Retur
BPB
1
1-2
SP3B
SJ
SUPPLIER
SJ
2
(Tanda tangan & Cap
Supplier)
ACCOUNTING
KETERANGAN :
SP3B : Surat Perintah Pengembalian/Penukaran Barang BPB : Bukti Pengeluaran
Barang
SJ : Surat Jalan
1
8. BAGAN ARUS PROSEDUR CLEARING BARANG IMPOR
EXIM STAFF | ACCOUNTING STAFF | DIREKSI |
BUYER
1
1
PIB Inv PIB
Inv
SSP PPh
P/L
SSP PPh
- Mencari informasi kedatangan
kapal atas dasar
B/L.
- Menyiapkan dokumen impor
berdasarkan Inv,
B/L, P/L
P/L
SSP PPN
B/L
3
SSP PPN
B/L
PIB ditanda tangani oleh salah
satu Direksi.
Verifikasi kelengkapan data.
PIB
1x
2
Input
SSP PPh
SSP PPN
Verifikasi oleh Purchasing Assistant
Manager .
ORAFIN
MODUL A/P
1
A/P Voucher
1X
4
PIB
SSP PPh
- Meminta Accounting Manager melakukan
verifikasi
SSP PPN
menandatangani
sebatas wewenangnya.
- Pembayaran pajak,
dokumen dan
dokumen
lihat Prosedur
Pengeluaran Bank.
- Bayar melalui Bank.
- Selanjutnya lihat Prosedur Pengeluaran Bank.
A/P Voucher -1
BANK
1
PIB
SSP PPh
SSP PPN
KETERANGAN :
Melapor ke bea Cukai melalui EDI.
P/L : Packing List
B/L : Bill of Lading
A/P : Accounts Payable
PIB : Pemberitahuan Impor Barang
SSP PPh : Surat Setoran Pajak - Pajak Penghasilan
Input
INPUT
EDI
SPPB
1x
SSP-PPN : Surat Setoran Pajak - Pajak Pertambahan Nilai DO : Delivery Order
EDI : Electronic Data Interchange
SPPB : Surat Persetujuan Pengeluaran Barang Inv : Invoice
- Di-fax ke kantor perwakilan PT XYZ Tbk. di Pelabuhan untuk pengurusan sewa gudang.
- Ambil DO di Kantor Pelayanan dengan melampirkan B/L.
- Ambil Barang di Pelabuhan.
9. BAGAN ARUS PROSEDUR PENERIMAAN BARANG LOKAL (BAHAN BAKU, SPAREPART, ATK, PROYEK, UMUM)
WAREHOUSE STAFF
SUPPLIER
1, 2
PO
SJ
Barang
1
BUYER
WOOR
- Menyiapkan tempat penyimpanan.
1b
- Verifikasi PO, SJ dengan fisik barang yang diterima.
1a
Ya
Cocok
Tidak
LPRM
2x LPPM
?
atau
2x
LKKB
5x
Foto
- Tanda tangan Foreman dan Supervisor Gudang.
- Menandatangani dan mencap SJ.
Lapor ke Departemen Pembelian, selanjutnya lihat Prosedur Klaim Barang.
Barang
2
SJ LPRM
2
atau
2
1 1
atau
PEMBELIAN
QC
ACCOUNTING
PPIC
LKKB
5
LKKB
4
LKKB
3
LKKB
2
LKKB
1
SJ LPRM 1
LPPM
- Menyimpan barang pada tempat yang telah ditentukan.
- Mengisi pada Kartu Jalur dan Label Barang.
LPPM
WOOR
BUYER
PPIC
Input
KJ
LB
ORAFIN
MODUL INVENTORY
RR
3x
KETERANGAN :
PO : Purchase Order
WOOR : Weekly Outstanding Order Report SJ : Surat Jalan
LKKB : Laporan Kelainan/Kerusakan Barang LPRM : Laporan Penerimaan Raw Material LPPM : Laporan Penerimaan Packaging Material RR : Receiving Report
KJ : Kartu Jalur
LB : Label Barang
1 2
RR RR
3
RR 2
SJ 2
atau
LPPM
2
LPRM
ACCOUNTING CASHIER
WOOR
1
10. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBUKAAN L/C
BUYER | FINANCE STAFF | DIREKSI | ACCOUNTING STAFF |
Berdasarkan PO yang telah disetujui
Purchasing Director.
1, 3
1, 3
1, 3
PO
1-2
PO
1-2
PO
1-2
1, 3
PP L/C Impor
PP L/C Impor
PO
PP L/C Impor
2
3
4
Meminta paraf Finance
Manager.
Menandatangani PP
L/C Impor.
Input
PP L/C Impor
2x
Meminta paraf Assistant Procurement/
Purchasing General Manager
ORAFIN
INPUT MODUL A/P
A/P Voucher
1x
6
Verifikasi oleh Accounting Manager dan menandatangani A/P Voucher.
1
1, 3
PO
1
PO
1-2
KETERANGAN :
PP L/C Impor
PP L/C Impor
1
PO
:
PP L/C Impor :
A/P Voucher
A/P
BPC
L/C
Purchase Order
Permintaan Pembukaan Letter of Credit Impor
: Accounts Payable
: Bukti Pengeluaran Cek
: Letter of Credit
BANK
5
Input
L/C
By Fax
SUPPLIER
ORAFIN
INPUT MODUL A/P
BPC
2x
Menandatangani BPC dan meminta
Finance Manager menandatanganinya
2
3
BPC
PO
2
PP L/C Impor
1
A/P Voucher
1
BPC
ACCOUNTING
11. BAGAN ARUS PROSEDUR PENUTUPAN ASURANSI
BUYER | ACCOUNTING STAFF |
Berdasarkan PO yang telah disetujui
Purchasing Director.
1
Polis Asuransi
C
PO
DN
P/L
B/L
Buat Surat Permintaan Penutupan
Cargo Insurance.
CO
3
CV
Surat Asuransi
1x
Untuk pembayaran polis, lihat
Prosedur Pengeluaran Bank.
PO dan Surat dikirimkan ke
Perusahaan Asuransi.
KETERANGAN :
1
Surat Asuransi
PO :
P/L :
B/L :
CO :
C
Purchase Order
Packing List Bill of Lading
Certificate of Origin CV : Certificate of Vessel DN : Debit Note
PO
PERUSAHAAN
ASURANSI
Cover Note
Setelah menerima Shipping
dokumen dari Supplier.
2
P/L
B/L
CO
CV
Shipping dokumen dikirim ke
Perusahaan Asuransi.
PERUSAHAAN
ASURANSI
Polis Asuransi
DN
P/L
B/L
CO
CV
1. BAGAN ARUS PROSEDUR PERSIAPAN PRODUKSI
PPIC | PRODUCTION MANAGER |
SALES & MARKETING
ADMINISTRATION STAFF
1-2
1-3
PrO
1-2
ROF
ROF
1
3
Mengatur proses produksi.
Input
1-2
2
PrO
1
ROF
ORAFIN
MODUL INVENTORY
ROF
SUPERVISOR
PRODUKSI
2
Ada Stock
Finished Goods
Ya
?
Lihat Prosedur Pengiriman
Barang ke Pelanggan.
Tidak
PrO
2x
- Menandatangani PrO
- PrO dibuat untuk tiap proses
produksi.
ROF-3
KETERANGAN :
ROF : Request Order Form PrO : Production Order
2. BAGAN ARUS PROSEDUR PERMINTAAN BAHAN BAKU DAN PEMBANTU UNTUK PRODUKSI
SUPERVISOR PRODUKSI | FOREMAN PRODUKSI | WAREHOUSE |
PRODUCTION
MANAGER
1
2
1
1-2
PrO
1
BPB
PrO
1
2
PL
1
ROF
PM
- Menyiapkan bahan yang diminta
sesuai BPB.
- Menandatangani BPB
1
2
Meminta Bahan Baku yang diperlukan
untuk produksi dengan membuat OPB.
3
PrO
2x
1
PrO
Bahan Baku
+
Pembantu
KJ
ROF
BPB
3x
LB
PRODUCTION
ADMINISTRATION
PL
1x
PM
1x
- Menandatangani BPB.
- Meminta tanda tangan Supervisor pada BPB.
- Menyerahkan bahan baku dan
pembantu sesuai
BPB
- Meminta Penerima (Foreman)
menandatangani
BPB
Menandatangani PL/PM
1
3
2
BPB
BPB
2
BPB
PrO
1
PL
1
ACCOUNTING
PM
KETERANGAN :
PrO : Production Order ROF : Request Order Form PL : Program Line
PM : Program Mixing
KJ : Kartu Jalur
LB : Label Barang
BPB : Bukti Permintaan Barang
Bahan Baku
+
Pembantu
Selanjutnya lihat Prosedur Produksi.
3. BAGAN ARUS PROSEDUR PRODUKSI
FOREMAN PRODUKSI | QC | FOREMAN FINISHING |
Dari Prosedur Permintaan Bahan Baku dan Pembantu untuk Produksi.
PPIC
JT
2
PrO 1
PL 1
WAREHOUSE STAFF
Bahan Baku
Jumbo
2
Jumbo
CoO
SLO
PM +
Bahan Pembantu
1
Melakukan pemeriksaan dan
memberikan status pada JT.
Disimpan sementara menunggu
JT Pass
proses aging.
4
Melakukan Proses Produksi
Jumbo
Jumbo
Jumbo
JT Pass
Jumbo
JT Pass
JT Reject JT Pending
Jumbo
Meminta QC memeriksa
JT
SPR
DPR
Melakukan proses coating dan/ atau slitting.
setiap jumbo yang dihasilkan.
LHPJ
F/G Coating dan/atau Slitting
PPIC
Jumbo
JT
3
Jumbo
KETERANGAN :
PrO : Production Order PL : Program Line
PM : Program Mixing
JT : Jumbo Ticket
SPR : Shiftly Production Report DPR : Daily Production Report
LPJ : Laporan Hasil Production Jumbo CoO : Coating Order
SLO : Slitting Order PckO : Packing Order
SLJH : Stock List Jumbo Harian TS : Transfer Slip
DSR : Daily Supervisor Report
Meminta QC memeriksa F/G Hasil Coating & Slitting.
5
F/G
Memberi barcode pada F/G
PckO
DSR
JT Reject/ Pending
TS
- Bila dapat diperbaiki, melakukan proses
perbaikan.
- Bila tidak dapat diperbaiki, diproses
menjadi Regran.
Selanjutnya lihat Prosedur Penyerahan Barang Jadi ke Gudang.
4. BAGAN ARUS PROSEDUR PENYERAHAN BARANG JADI KE GUDANG
FOREMAN FINISHING | WAREHOUSE |
Dari Prosedur Produksi
F/G
TS
1
F/G
2
Memberi barcode pada F/G
- Memeriksa kesesuaian F/G yang
diterima dengan TS.
- Jika sesuai, menandatangani TS.
TS
F/G
- Menandatangani TS.
- Meminta tanda tangan Supervisor
Produksi pada TS.
Menyimpan F/G.
LB
DSR
KETERANGAN :
DSR : Daily Supervisor Report F/G : Finished Good
TS : Transfer Slip
LB : Label Barang
5. BAGAN ARUS PROSEDUR PENGEMBALIAN BAHAN BAKU/PEMBANTU SISA PRODUKSI
FOREMAN PRODUKSI | WAREHOUSE |
Berdasarkan sisa bahan baku/
pembantu yang tidak digunakan lagi.
1
Bahan Sisa
Bahan Sisa
PL
1
1
PM
BRB
Menandatangani BRB.
1
BRB
3x
2
Sisa
Bahan Baku dan/atau Pembantu
KJ
- Menandatangani BRB.
- Meminta tanda tangan Supervisor
Produksi pada BRB.
LB
Simpan sisa bahan baku dan/atau
pembantu di Warehouse.
2
3
BRB
BRB
1
Input
PL
1
PM
ACCOUNTING
ORAFIN
MODUL INVENTORY
BPPB1-1
BRB
KETERANGAN :
Sisa
Bahan Baku dan/atau Pembantu
BRB : Bukti Retur Barang
PL : Program Line
PM : Program Mixing
KJ : Kartu Jalur
LB : Label Barang
1
6. BAGAN ARUS PROSEDUR DOWN GRADE BARANG JADI
QC/ QA SECTION | PPIC |
Berdasarkan Barang Jadi yang telah
memenuhi kriteria untuk di down grade.
2
Input
- Menandatangani FPDGR.
- Meminta tanda tangan QC & R&D
General Manager xxxx
FPDGR.
ORAFIN
MODUL INVENTORY
KETERANGAN :
FPDGR : Finished Product Down Grade Reject
FPDGR-1
FPDGR
1
1x
FPDGR
1. XXXXX XXXX PROSEDUR XXXXXXXXAN ORDER LOKAL
SALES EXECUTIVE | ASSISTANT MANAGER PPIC | LOCAL ADMINISTRATION COORDINATOR | CREDIT CONTROL | MANAGER/ XXXXXXXXX GENERAL MANAGER |
Menentukan pelanggan lama/ baru.
Pelanggan Baru
Tidak
2
RO
(Xxxxx S & D)
Generate RO menjadi OC
3
4
1
DO List Confirmed
5 1
DO List Confirmed
Menjawab kepastian waktu pengiriman/
1 ? spesifikasi melalui S & D.
Ya
Input
Periksa outstanding piutang
Memberi persetujuan DO List. Confirmed.
- Diskusi spesifikasi pesanan
- Up-date data master Customer
Input
Ya
Sesuai Jadual
?
Tidak
Memberitahu Sales Executive
OC (MODUL S & D)
- Meminta persetujuan untuk OC
Ada Piutang
?
Tidak
Ya
Minta persetujuan dari Marketing General
Manager untuk diproses lebih lanjut.
mengenai perubahan waktu penyerahan/ spesifikasi.
Manager.
dari Local
Menandatangani DO List Confirmed.
- Generate OC menjadi DO
INPUT
S & D
Input
1
DO List Confirmed
- Diskusi dengan PPIC mengenai kesanggupan
waktu penyerahan pesanan.
- Input RO setelah PPIC dan pelanggan setuju
mengenai waktu penyerahan. 7
DO (MODUL S & D)
CUSTOMER
DO List Confirmed (Xxxxx S & D)
PO-C
Berdasarkan DO List Confirmed & Memo Buffer Stock, PPIC mulai proses untuk produksi.
DO List Confirmed
1x
6
Input
1
DO List Confirmed
INPUT RO (MODUL S & D)
Input
Meminta persetujuan untuk RO dari Marketing General Manager.
DO List Confirmed (MODUL S & D)
PO-C
DO List Confirmed-1
KETERANGAN :
PO-C : Purchase Order-Customer A/R : Accounts Receivable ROF : Request Order Form
S & D : Sales & Distribution
PPIC : Production Planning & Inventory Control RO : Request Order
OC : Order Contract
DO : Delivery Order
2. BAGAN ARUS PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG LOKAL
PPIC STAFF | CREDIT CONTROL | SALES ADMINISTRATION STAFF | WAREHOUSE |
Dari Prosedur Penerimaan Order Lokal.
Setelah barang selesai diproduksi.
1 2
1
SPK
1
3 SPK
1
DS
1-4
SJ
Input
Xxxxxxx Xxxxxxx Pelanggan
SPK dicap mengenai informasi tanggal pengiriman dan ukuran barang.
- Menyiapkan barang sesuai Delivery
Schedule dan Surat
Ya
Setuju dikirim
Jalan.
- Melakukan pemuatan barang ke truk.
ORAFIN
?
Tidak
Input
F/G
SPK
1x
Minta persetujuan Marketing General Manager
ORAFIN
SHIPPING ENTRY
F/G
3 4
1
SJ
SJ
1-2
DS
DS
1x 1
SJ
Meminta Assistant Manager PPIC menandatangani SPK-1.
KETERANGAN :
SPK : Surat Perintah Kirim DS : Delivery Schedule F/G : Finished Goods
SJ 5x
- Meminta Bagian Delivery memesan truk.
- Meminta Sales Manager/ Marketing
Manager menandatangani DS xxx
SJ.
EKSPEDISI
SJ
1
ACCOUNTING
Untuk diarsip.
ORAFIN : Oracle Finance
SJ-5 SPK-1
CREDIT CONTROL
Untuk melakukan penagihan dan pembuatan Faktur, selanjutnya lihat Prosedur Pembuatan Faktur.
3.a. BAGAN ARUS PROSEDUR PENJUALAN REGRAN, WASTE, REJECT
PPIC STAFF | XXXXXXXXX ADMINISTRATION MANAGER | LOCAL ADMINISTRATION COORDINATOR |
Setiap awal bulan mengeluarkan
PPIC Stock Report Regran & Waste.
CUSTOMER
1
PO - C
PO - C
2
3
Buat ROF secara manual.
Memeriksa ketersediaan stock
regran, waste atau reject.
PRODUCTION
DIRECTOR
ROF
Ada Stock
Tidak
?
Memberitahu pelanggan bahwa
barang yang dipesan tidak ada.
- Menandatangani ROF.
- Meminta Marketing Administration Manager/
Ya
Production
menandatangani ROF.
Director
KETERANGAN :
- Meminta Pelanggan membayar pesanan dan
mengirim bukti transfer.
PSR RW : PPIC Stock Report Regran & Waste
PO-C
ROF OC DO
S & D
: Purchase Order - Customer
: Request Order Form
: Order Contract
: Delivery Order
: Sales & Distribution
PO - C
Input
INPUT
PT XYZ Tbk. APPLICATION (OC)
PSR RW
2
PSR RW
2
PSR RW
2
PSR RW
3
PSR RW
1
3x
PSR RW
2
PSR RW
- Minta persetujuan untuk OC dari
Marketing Administration Manager.
- Generate OC menjad DO.
Input
DO (MODUL S & D)
DO
1x
DO ditandatangani oleh Marketing Administration Manager
1
DO
2
PSR RW
PO - C
CREDIT CONTROL
A
3.b. BAGAN ARUS PROSEDUR PENJUALAN REGRAN, WASTE, REJECT
CREDIT CONTROL | SALES ADMINISTRATION STAFF |
A
1 1
LOCAL ADMINISTRATION
COORDINATOR
DO
2
PSR RW
1
4
DO
PO - C
5
2
PSR RW
Siapkan SJ.
PO - C
Input
Memeriksa apakah transfer dari
Pelanggan sudah masuk ke rekening PT XYZ Tbk.
Transfer Masuk
Tidak
ORAFIN
(SHIPPING ENTRY)
?
Tidak menandatangani DO
Ya
Menandatangani DO.
SJ
5x
1
DO
2
5
1-4
1 1
PSR RW
SJ
SJ
DO
PO - C
2
PSR RW
WAREHOUSE
PO - C
B
KETERANGAN :
ACCOUNTING
DO : Delivery Order ORAFIN : Oracle Finance
PSR RW : PPIC Stock Report Regran & Waste PO - C : Purchase Order Customer
SJ : Surat Jalan
3.c. BAGAN ARUS PROSEDUR PENJUALAN REGRAN, WASTE, REJECT
WAREHOUSE
6
B
SALES ADMINISTRATION
STAFF
1-4
SJ
Menyiapkan barang sesuai SJ.
F/G
3
4
F/G
SJ
SJ
1-2
SJ
ACCOUNTING
EKSPEDISI
Untuk diarsip.
1
SJ
CREDIT CONTROL
Untuk melakukan penagihan dan pembuatan Faktur, selanjutnya lihat Prosedur Pembuatan Faktur.
KETERANGAN :
SJ : Surat Jalan
F/G : Finished Goods
4. XXXXX XXXX PROSEDUR PENERIMAAN ORDER EKSPOR
SALES EXECUTIVE | PPIC STAFF | EXPORT ADMINISTRATION COORDINATION/ SALES EXECUTIVE | CREDIT CONTROL | MARKETING MANAGER/ XXXXXXXXX GENERAL MANAGER |
CUSTOMER
2
RO
PO-C
(Xxxxx S & D)
3
Generate RO menjadi OC
- Memeriksa status pembayaran
pelanggan.
- Input informasi penerimaan
pembayaran.
Memberi persetujuan DO List Confirmed.
1
Menentukan pelanggan lama/ baru.
Pelanggan Baru
Tidak
Menjawab kepastian waktu pengiriman/ spesifikasi melalui S & D.
Ya
Sesuai Jadual
?
Input
OC (MODUL S & D)
4
Pembayaran Diterima
?
Ya
Tidak
Tidak input informasi penerimaan pembayaran di S & D.
1
DO List Confirmed
7
? Tidak
Ya Memberitahu Sales Executive
mengenai perubahan waktu
Meminta persetujuan untuk OC dari Export Manager.
Input
- Diskusi spesifikasi pesanan
- Up-date data master Customer
penyerahan/ spesifikasi.
Input
PROGRAM
OC S & D
PCEUNSGTEOMEDRI
INPUT
S & D
- Diskusi dengan PPIC mengenai kesanggupan
waktu penyerahan pesanan.
- Buat ROFE sebagai dasar pembuatan QPL.
- Input RO setelah PPIC dan pelanggan setuju
mengenai waktu penyerahan.
9
DO List Confirmed (Xxxxx S & D)
Berdasarkan DO List Confirmed & Memo Buffer Stock, PPIC mulai proses untuk produksi.
ODOC
(Tanda tangan Customer)
Menunggu informasi penyelesaian pembayaran dari Credit Control.
ROFE
1x
Input
Generate OC menjadi DO
5
Input
DO (MODUL S & D)
1
DO List Confirmed
6
- Periksa outstanding piutang
- Periksa status L/C.
INPUT RO (MODUL S & D)
DO List Confirmed
1x
Ada Piutang
?
Tidak
Ya
Minta persetujuan dari Marketing General
Manager untuk diproses lebih lanjut.
Meminta persetujuan untuk RO dari Manager/Marketing General Manager
Menandatangani DO List Confirmed.
8
KETERANGAN :
PO-C
1
DO List Confirmed
1
DO List Confirmed
PO-C : Purchase Order-Customer A/R : Accounts Receivable
ROFE : Request Order Form Ekspor QPL : Quantity Packing & Loading S & D : Sales & Distribution
PPIC : Production Planning & Inventory Control RO : Request Order
OC : Order Contract
DO : Delivery Order
L/C : Letter of Credit
Input
DO
List Confirmed (MODUL S & D)
DO List Confirmed-1
Dari Prosedur Penerimaan
Order Ekspor.
1
2
SPK
Setelah barang selesai diproduksi
1
Memeriksa status pembayaran
pelanggan.
Input
MARKETING STAFF
A
ORAFIN
SPK
1x
1
SPK
Meminta Assistant Manager PPIC
menandatangani SPK.
5.a. BAGAN ARUS PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG EKSPOR
PPIC STAFF | FINANCE STAFF | MARKETING ADMINISTRATION STAFF |
EXPORT
ADMINISTRATION COORDINATOR
PPIC STAFF/
MARKETING STAFF
1
OC
QPL
3
- Minta informasi status L/C dari Finance.
- Cek ke PPIC melalui telepon mengenai
kesiapan barang untuk
Stuffing.
- Cek di Program S & D mengenai status DO List Confirmed.
DO List Confirmed (Xxxxx S & D)
- Cari informasi jadual kapal untuk pengiriman.
- Buat Shipping Instruction.
1
SI
By Fax
SHIIPING COMPANY
DO
- Ambil DO di perusahaan pelayaran.
KETERANGAN :
OC : Order Contract
QPL : Quality Packing & Loading L/C : Letter of Credit
P/L : Packing List
B/L : Bill of Lading
CO : Certificate of Origin
SPK : Surat Perintah Kirim
PPIC : Production Planning & Inventory Control DO : Delivery Order
S & D : Sales & Distribution SI : Shiping Instruction
PEB : Pemberitahuan Ekspor Barang Exim : Export Import
ORAFIN : Oracle Finance SA : Shipment Advice
B/C : Beneficiary Certificate COA : Certificate of Analysis
PKB : Pemberitahuan Kesiapan Barang
Commercial Invoice
Memo Ekspor
Pengantar PEB
P/L
QPL
PEB
S/A
DO
B/L
PKB
COA
SALES
ADMINISTRATION STAFF
EXIM
Setelah barang dimuat dikapal.
B
Persiapkan dokumen-dokumen ekspor dan tanda tangan oleh Marketing Administration Manager.
Deperindag
SHIPPING COMPANY
B/L
B/L
PEB
CO
Mengirim semua dokumen ke Pelanggan.
Commercial Advice
SA
P/L
B/L
CO
CUSTOMER
5.b. BAGAN ARUS PROSEDUR PENGIRIMAN BARANG EKSPOR
SALES ADMINISTRATION STAFF | WAREHOUSE STAFF | EXIM |
4
B
MARKETING
ADMINISTRATION STAFF
6
Pengantar PEB
PEB
DO
PKB
Pengantar PEB
DO
PEB
PKB
BEA CUKAI
8
- DO digunakan untuk mengambil
kontainer dan pemesanan truk.
- Selanjutnya truk dikirim untuk pemuatan barang di gudang dan
pemuatan kontainer ke kapal.
Kartu Kuning
PEB
A
1
FINANCE STAFF
MARKETING
ADMINISTRATION STAFF
JPE
1-4
5
SJ
1
SPK
QPL
- Menyiapkan barang sesuai JPE dan SJ
- Melakukan pemuatan barang ke truk.
SPK dicap mengenai informasi tanggal
pengiriman dan ukuran barang.
F/G
Input
3
4
F/G
SJ
SJ
1-2
ORAFIN
SHIPPING ENTRY
SJ
ACCOUNTING
EKSPEDISI
Untuk diarsip.
1
SJ
SJ
5x
CREDIT CONTROL
- Meminta Bagian Delivery memesan
truk.
- Meminta Sales Manager/ Marketing Manager menandatangani JPE dan SJ.
Untuk melakukan penagihan dan
pembuatan faktur, selanjutnya lihat Prosedur Pembuatan Faktur
SJ-5
JPE
1
JPE
1x 1
Memo Ekspor
Untuk keperluan pengiriman
barang di pelabuhan.
KETERANGAN :
SPK : Surat Perintah Kirim
QPL : Quality Packing & Loading PEB : Pemberitahuan Ekspor Barang DO : Delivery Order
SJ : Surat Jalan ORAFIN : Oracle Finance
JPE : Jadual Pengiriman Export
PKB : Pemberitahuan Kesiapan Barang F/G : Finished Goods
6. BAGAN ARUS PROSEDUR RETUR PENJUALAN
SALES EXECUTIVE | TECHNICAL SERVICE STAFF | MARKETING GENERAL MANAGER |
Berdasarkan barang yang akan diretur oleh
pelanggan dan setelah melakukan negosiasi yang menyetujui adanya retur, pelanggan diminta membuat Permintaan Retur Penjualan yang mencantumkan No. SJ dan No. DO.
1
1
CR
CR
CUSTOMER
1
Melakukan penelitian atas barang
yang dikomplain oleh Xxxxxxxxx.
3
Tidak
Setuju
SKRP
2
?
Klaim retur ditolak
Tidak
Setuju
Ya
Memeriksa masa kadaluarsa atas
barang yang akan diretur.
?
1
Tanda tangan CR
Ya CR
Tanda tangan CR
Ya
> 6 bulan
?
Klaim retur ditolak
Tidak
- Minta persetujuan Local Sales Manager.
- Buat CR secara manual.
CR
1x
Minta persetujuan Local Sales Manager/
General Manager Marketing
SKRP
1
CR
CR-1
4
Diinformasikan ke QC Department
QC
1
JCR
KETERANGAN :
SJ : Surat Jalan
DO : Delivery Order
SKRP : Surat Klaim Retur Penjualan CR : Complaint Report
QC : Quality Control
JCR : Jawaban Complaint Report SC : Settlement of Complaint MPB : Memo Penarikan Barang
- Buat Claim Form, Settlement of Complaint dan Memo Penarikan Barang.
- Minta persetujuan Marketing Director dan Production Director.
1
CR
Claim Form
SC
MPB
1x 1x 1x
- Menandatangani SC.
- Dikirim ke pelanggan untuk konfirmasi pelanggan.
- Menandatangani MPB.
- Dikirim ke Gudang untuk penarikan barang.
Diteruskan ke Finance untuk pembayaran klaim, lihat Prosedur Pengeluaran Bank.
7. BAGAN ARUS PROSEDUR CONTOH PRODUK
SALES EXECUTIVE | SALES MANAGER/ XXXXXXXXX GENERAL MANAGER | SHIPPING | TECHNICAL SERVICE | PPIC | MARKETING ADMINISTRATION COORDINATOR |
Berdasarkan permintaan
Customer
Customer.
atau
dari
promosi ke
1, 2
8
SR
(MODUL S & D)
1, 2
AFF
7
SR
(MODUL S & D)
SR
(MODUL S & D)
SR
(MODUL S & D)
9
Input
AFF
2
Memeriksa dan memberi persetujuan.
Memberi tanggapan terhadap SR.
Generate Sample DO.
Mengisi harga aktual.
Memeriksa dan memberi persetujuan.
3
Input
SR
(MODUL S & D)
SRDO
(MODUL S & D)
AFF
2x
Mencatat
secara
Meminta Sales Manager/ Marketing
General Manager menandatangani AFF.
manual sample DO.
KETERANGAN :
SR
S & D AFF PPIC SRDO DO
: Sample Request
: Sales & Distribution
: Air Freight Form
: Production Planning & Inventory Control
: Sample Request Delivery Order
: Delivery Order
Catatan
Sample DO.
4
1
2
AFF AFF
1
5
AFF
Memeriksa dan menandatangani.
1
Memeriksa dan menandatangani.
1
6
AFF
- Menindaklanjuti pengiriman dengan PPIC
Department.
- Pengiriman dapat dilakukan melalui Kurir atau dibawa langsung oleh Sales Executive.
8. BAGAN ARUS PROSEDUR PENJADUALAN & PENGAWASAN PENGIRIMAN EKSPOR
DELIVERY - STAFF | DELIVERY SUPERVISOR |
SURVEYOR
1-4
LKE
2
PEB
Memeriksa LKE.
PL
3
CI
Setuju
?
Tidak
- Mendampingi petugas melaksanakan
inspeksi
- Mendampingi petugas gudang melaksanakan stuffing.
- Melakukan penyegelan kontainer.
Kembali ke Delivery Staff.
Ya
4
LKE
LKE
4x
- Menandatangani LKE.
- Distribusi LKE.
1
2
3
4
LKE
LKE
LKE
LKE
PPIC
MARKETING
WAREHOUSE
DELIVERY STAFF
KETERANGAN :
PEB : Pemberitahuan Ekspor Barang PL : Packing List
CI : Commercial Invoice LKE : Laporan Kondisi Ekspor
9. BAGAN ARUS PROSEDUR PENJADUALAN & PENGAWASAN PENGIRIMAN LOKAL
DELIVERY | DELIVERY SUPERVISOR |
WAREHOUSE
LPDS
RPVAL
Informasi mengenai pengiriman.
3
Memeriksa dan menandatangani
LPDS & RPVAL.
Input
2
LPDS
RPVAL
ORAFIN
DELIVERY STAFF
LPDS
RPVAL
Menandatangani RPVAL.
KETERANGAN :
LPDS : Laporan Penyimpangan Delivery Schedule RPVAL : Rekap Performance Vendor Angkutan Lokal ORAFIN : Oracle Finance
1
10. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMILIHAN & PENILAIAN SUB KONTRAKTOR
BUYER | ASSISTANT MANAGER/ GENERAL MANAGER PURCHASING | DELIVERY SUPERVISOR |
DELIVERY STAFF
3
- Informasi mengenai Performance Vendor
Angkutan dan kebutuhan angkutan.
- Mencari dan meminta informasi angkutan.
Surat Penawaran
Surat Penawaran
2
PERUSAHAAN
ANGKUTAN
Ya
Setuju
- Memasukkan Vendor angkutan ke Vendor
List Angkutan.
- Melakukan penilaian atas Vendor Angkutan.
?
Memberi persetujuan pada Surat
Penawaran.
Surat Penawaran
Tidak
Ya
Sesuai Permintaan
Melakukan negosiasi dengan Vendor
angkutan lain atau meminta Buyer mencari Vendor angkutan lain.
?
Surat Penawaran
Meminta persetujuan Assistant Manager/ General
Manager Purchasing.
Tidak
Surat Teguran
1x
VENDOR ANGKUTAN
1x
RPVAL
KETERANGAN :
RPVAL : Rekap Performance Vendor Angkutan Lokal
Unscheduled Delivery
1x
4
CUSTOMER
11. BAGAN ARUS PROSEDUR PEMBATALAN/ PERUBAHAN PENYERAHAN BARANG
SALES EXECUTIVE | SALES MANAGER | DELIVERY SUPERVISOR | DELIVERY STAFF |
1-4
1
1
Informasi perubahan
penyerahan barang.
MPP
MPP
Memo Delivery
2
1
Memeriksa dan menanda-
tangani MPP.
Fax
?
Ya
Membicarakan mengenai perubahan jadual
pengiriman dengan Marketing, Warehouse dan Vendor Angkutan.
Ya
2
3
4
1
Fax
Menandatangani Laporan
MPP MPP MPP MPP Unscheduled Delivery.
3
Tidak
FKL
1x
> 3 hari
?
Memberitahu
Marketing
PPIC
R & D
SALES EXECUTIVE
Department secara lisan.
Ya
Diskusi dengan Department
terkait (PPIC, Delivery).
Memo Delivery
2x
Perubahan diterima
?
Tidak
2
1
Buat Catatan.
Memo Delivery
Memo Delivery
Ya
KETERANGAN :
FKL
MPP
4x
MPP
SPK
: Form Komunikasi Lisan
: Memo Perubahan Pengiriman
: Surat Perintah Kirim
MARKETING
5
1
Unscheduled Delivery
Memeriksa Laporan Unscheduled Delivery.
1
Unscheduled Delivery
12.a. BAGAN ARUS PROSEDUR FG STUFFING
WAREHOUSE SUPERVISOR | XXXXXXX (WAREHOUSE) | FORKLIFT DRIVER (WAREHOUSE) |
Berdasarkan Prosedur,
- Pengiriman Barang Lokal.
- Pengiriman Barang Ekspor
SALES ADMINISTRATION STAFF
1
DS
JPE
1
1
1-4
SJ
1
DES
DS
JPE
1
1-4
1 DS
JPE
DES
1
1-4
SJ
3
Mencocokkan DS dengan Data Ending Stock.
- Menyiapkan barang di transfer area.
SJ - Melapor ke Foreman mengenai kesiapan
2 barang.
Memeriksa kelengkapan informasi di DS, JPE dan SJ.
Ya
Sesuai
?
1
Ya
Benar
?
Tidak
Tidak
Mengembalikan DS, JPE dan SJ ke Sales Administration Staff
1
DS
DES
JPE
1
1-4
SJ
Mengembalikan DS, JPE dan SJ ke Sales Administration Staff.
JPE
1
DS
1-4
SALES ADMINISTRATION STAFF
DS
SJ
SALES ADMINISTRATION STAFF
1
5 1
DS
1
DES
DS
JPE
1
1-4
JPE
1
1
DES
1-4
SJ
SJ
Memeriksa barang di transfer area.
Memeriksa barang di transfer area dan meminta Foreman untuk memuat barang ke truk.
1
DS
Sesuai DS, JPE dan SJ
4 ?
Ya
Tidak
Memberitahu forklift driver untuk mengganti barang.
JPE
1
DES
1-4
SJ
Menginformasikan kepada Supervisor
KETERANGAN :
DS : Delivery Schedule
DES : Data Ending Stock
JPE : Jadual Pengiriman Ekspor
STORE KEEPER
(Warehouse)
A
12.b. BAGAN ARUS PROSEDUR FG STUFFING
STORE KEEPER (Warehouse) | OPERATOR (Warehouse) | FORKLIFT DRIVER (Warehouse) |
6
Cross check barang yang dimuat dengan DS, DES dan JPE.
Setuju
?
Tidak
KETERANGAN :
A
WAREHOUSE
SUPERVISOR
1
1
DS DS
1
1
1
DS
JPE
1-4
JPE
1-4
SJ
SJ
1
JPE
1-4
8
SJ
Download hasil scanning.
Melakukan pemuatan
7
Melakukan scanning pengeluaran
barang.
F/G
Input
SCANNING
BARCODE
1
DS
F/G
1
JPE
1-4
SJ
9
DES
DES
DES
DES
DS : Delivery Schedule
DES : Data Ending Stock
JPE : Jadual Pengiriman Ekspor F/G : Finished Goods
SJ : Surat Jalan
Ya
F/G
F/G
Mengembalikan Finished Goods barang ke Operator
Melakukan pengiriman Finished Goods ke Customer.
1
13.a. BAGAN ARUS PROSEDUR RECEIPT, STORAGE OF RETURNED ROLL
FOREMAN (Warehouse) | STORE KEEPER (Warehouse) | OPERATOR (Warehouse) |
PEMBAWA BARANG
SJ
1
SJ
1
SJ
1
MPB
MPB
MPB
2
Barang Retur
Mendata berat per roll.
Mendownload hasil scanning.
- Memeriksa apakah MPB sudah ditanda-
tangani Sales Executive.
- Mexxxxxxx Xxxxxx Xxxxx, SJ dan MPB.
Input
3
Setuju
?
Tidak
- Membuat Label Barcode.
- Menempel Label Barcode, Label Gudang
- Menscan Barcode.
ORAFIN
Ditolak.
Ya
Menandatangani dan memberi stempel pada SJ.
RR
3x
5
4
1
- Menandatangani RR.
- Membuat DPRR secara manual.
DPRR
1-3
RR
Memeriksa DPRR & RR
WAREHOUSE
SUPERVISOR
1
DPRR
1-3
A
RR
Membandingkan hasil download dan
Hasil Pendataan Berat.
Ya
Hasil Benar
?
Tidak
1x
DPRR
1x
Hasil
Pendataan Berat
Mengembalikan ke Operator untuk diperbaiki.
KETERANGAN :
SJ : Surat Jalan
MPB : Memo Penarikan Barang RR : Receiving Report
DPRR : Data Penerimaan Returned Roll ORAFIN : Oracle Finance
13.b. BAGAN ARUS PROSEDUR RECEIPT, STORAGE OF RETURNED ROLL
WAREHOUSE SUPERVISOR | QC STAFF |
A
1
FOREMAN
(Warehouse)
DPRR
1-3
7 RR
1
DPRR
1-3
- Memeriksa kondisi barang retur.
- Mengisi status barang pada DPRR.
6
RR
Memeriksa DPRR & RR
8
1-3
RR
1
DPRR
Menindaklanjuti hasil investigasi QC Department
2
3
1
RR
RR
RR
FINANCE
ACCOUNTING
DPRR
1
KETERANGAN :
RR : Receiving Report
DPRR : Data Penerimaan Returned Roll QC : Quality Control
PRODUCTION
TS
2
TS
F/G
Download data scanning
Input
Memeriksa barang dengan dokumen
dan kodisi kemasan.
Benar
?
Tidak
PROGRAM
FOXPRO
Mengembalikan barang ke Bagian
Ya
Production.
Input
SCAN
BARCODE
- Menandatangani TS dan menempelkan
label gudang pada kemasan.
- Meminta forklift driver untuk meletakkan barang ditempat yang telah ditentukan.
Memeriksa Hasil Download dan
Hasil Scanning.
Input data Pelanggan dan Lokasi
barang.
4
Input
KETERANGAN :
PROGRAM
FOXPRO
TS
: Transfer Slip
LTHPFG : Laporan Transaksi Harian Penerimaan Finished Goods.
5
F/G : Finished Goods
LTHPFG
1
1x
LTHPFG
Hasil Download
1
1x
Hasil Download
14. BAGAN ARUS PROSEDUR PENERIMAAN & PENYIMPANAN BARANG JADI
STORE KEEPER (Warehouse) | OPERATOR (Warehouse) | FOREMAN (Warehouse) |
1
1 Hasil Download | ||
3
Menandatangani LTHPFG
PRODUCTION
TS
2
TS
F/G
Download data scanning
Input
Memeriksa barang dengan dokumen
dan kodisi kemasan.
Benar
?
Tidak
PROGRAM
FOXPRO
Mengembalikan barang ke Bagian
Ya
Production.
Input
SCAN
BARCODE
- Menandatangani TS dan menempelkan
label gudang pada kemasan.
- Meminta forklift driver untuk meletakkan barang ditempat yang telah ditentukan.
3
Memeriksa Hasil Download dan
Hasil Scanning.
Input data Pelanggan dan Lokasi
barang.
4
Input
KETERANGAN :
PROGRAM
FOXPRO
TS
: Transfer Slip
LTHPFG : Laporan Transaksi Harian Penerimaan Finished Goods.
5
F/G : Finished Goods
LTHPFG
1
1x
LTHPFG
Hasil Download
1
Hasil Download
1
1x
Hasil Download
14. BAGAN ARUS PROSEDUR PENERIMAAN & PENYIMPANAN BARANG JADI
STORE KEEPER (Warehouse) | OPERATOR (Warehouse) | FOREMAN (Warehouse) |
1
Menandatangani LTHPFG
1
PPEENMGOEHMOUNDI
1
SDPOPD
1
BPPUM
BPE
NP
1. BAGAN ARUS PROSEDUR PENGELUARAN KAS KECIL
CASHIER | ACCOUNTING STAFF/ ASSISTANT/ ACCOUNTING MANAGER |
1
SDPOPD
1
BPPUM
BPE
NP
1
2
A/P Voucher
Verifikasi oleh Xxxxx
Verifikasi oleh Accounting Staff/
Assistant/ Accounting Manager melalui ORAFIN.
Tidak
Lolos dari Verifikasi
INPUT
?
1
Ya
SDPOPD
1
Rp
BPPUM
BPE
ORAFIN
MODUL A/P
NP
Uang diserahkan kepada Pemohon dan
meminta Pemohon tanda tangan di Nota Pengeluaran
Dikembalikan ke Pemohon untuk
diperbaiki/ dilengkapi.
Rp
Tidak
Input
Cocok
?
Dikembalikan ke Kasir untuk
dilengkapi/ diperbaiki.
Ya
PPEENMGOEHMOUNDI
1
ORAFIN
MODUL A/P
1
SDPPOD
SDPOPD
1
1
BPPUM
BPPUM
BPE
BPE
NP
1
NP
1
A/P Voucher
A/P Voucher
1x
A/P Voucher
KASIR
Menandatangani A/P Vouher 1.
KASIR
Diberikan ke Kasir untuk disimpan sementara sampai dengan pengisian kembali Kas Kecil, selanjutnya lihat Prosedur Pengisian Kas Kecil.
KETERANGAN :
SPPD : Surat Perintah Perjalanan Dinas BPPUM : Bukti Permohonan/Pembayaran Uang
Muka
BPE : Bukti Pendukung Ekstern NP : Nota Pengeluaran
Rp : Uang Rupiah
A/P : Accounts Payable
1
2. BAGAN ARUS PROSEDUR PENGISIAN KAS KECIL
ACCOUNTING STAFF | ACCOUNTING MANAGER | CASHIER | TREASURY |
Dari Prosedur Pengeluaran Kas Kecil
1
1
1
CASHIER
BPDPOUM
1
BPDPOUM
1
BPDPOUM
1
SPPD
SPPD
SPPD
1
BPDPOUM
NP
NP
NP
1
BPE
1
BPE
1
BPE
1
SPPD
3
NP
2
A/P Voucher
A/P Voucher
A/P Voucher
BPC
1-2
BPE
1
4
Verifikasi semua dokumen-dokumen
Cek
A/P Voucher
Input
Memeriksa semua dokumen-dokumen
- Verifikasi dokumen oleh Treasury.
- Selanjutnya lihat Prosedur Pengeluaran Bank.
ORAFIN
MODUL A/P
Cek
KETERANGAN :
BPC
2x
BPPUM : Bukti Permohonan/Pembayaran Uang
Muka
Cek
SPPD : Surat Perintah Perjalanan Dinas
NP : Nota Pengeluaran
BPE : Bukti Pendukung Ekstern A/P : Accounts Payable
BPC : Bukti Pengeluaran Cek Rp : Uang Rupiah
Cek
5
Cek diuangkan oleh Petugas.
Rp
Uang disimpan di Petty Cash Box
3.a. BAGAN ARUS PROSEDUR PENGELUARAN BANK
TREASURY | FINANCE MANAGER | DIREKSI |
Dari Prosedur ;
- Verifikasi dan Pembayaran Hutang Usaha
- Pengisian Kas Kecil
- Pertanggungjawaban Uang Muka
1
Cek
BPC
1
BPC
BPP 1
1
A/P Voucher
BPP
Cek
2
atau
LT
3
BPP
atau
LT
Menentukan pembayaran 1 (satu) Vendor atau lebih.
Verifikasi dokumen.
Tanda tangan Cek atau List Transfer
TREASURY
Batch
?
Tidak
A
Ya
Input
ORAFIN
MODUL A/P
KETERANGAN :
BPP : Bukti Pendukung Pembayaran A/P : Accounts Payable
DPB : Daftar Pembayaran ke Bank BPC : Bukti Pengeluaran Cek
LT : List Transfer
DPB
2x
Input
ORAFIN
MODUL A/P
BPC
2x
- Verifikasi Assistant/ Finance Manager.
- Buat Cek atau List Transfer (LT)
2
DPB
Cek
LT
atau
1
BANK
BPC
BPP
BPC-2 DPB-1