TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
“RESUME PERTEMUAN KE-8 SD KE-13 (SETELAH UTS)”
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NAMA: XXXXXX XXXXXXXX NIM: 2065190012
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
I. Biaya Modal Perusahaan (Cost of Capital) – Mg ke-8
II. Struktur Modal Perusahaan (Capital Structure) – Mg ke-9 & 10
III. Struktur Keuangan dan Penggunaan Leverage – Mg ke-9&10
IV. Peramalan Keuangan (Financial Forcasting) – Mg ke-11
V. Risiko dan Hasil Pengembalian (Risk & Return) – Mg ke-11
VI. CAPM (Capital Asset Pricing Model) – Mg ke-11
VII. Pembiayaan Sewa (Lease) – Mg ke-12
VIII. Kebijakan Dividen (Dividend Policy) – Mg ke-13
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Biaya Modal Perusahaan (Cost of Capital) - Mg ke-8:
Pengertian: Biaya modal (Cost of Capital) adalah semua biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan utk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan
Fungsi: Biaya modal berfungsi sebagai tolok ukur dalam membuat keputusan investasi.
Laba Ditahan (Internal)
Saham Biasa Baru (Eksternal)
Jenis Sumber Modal:
Saham Preferen
Ekuitas Biasa
Hutang
Sumber Modal
Konsep/Jenis Biaya Modal:
Keseluruhan (WACC)
Individual
Konsep Biaya Modal
CAPM
Diskonto Dividen Sahaiasa
Saham Preferen
Ekuitas/Saham Biasa
Hutang stlh Pajak
Hutang (cost of debts)
Biaya Modal Individual: adalah biaya modal yang dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana yang terdiri dari:
1. Biaya Modal Hutang (Jangka Panjang), contoh: Obligasi
Biaya Hutang biasanya biaya obligasi
2. Biaya Modal Hutang Setelah Pajak (Xxxxxx Xxxxxx):
Biaya Modal dari Hutang Perniagaan/Hutang Dagang, Biaya Modal dari Hutang Wesel, Biaya Modal dari Kredit Bank Jangka Pendek. Boaya kompemsasi hutang (bunga) dihitung sebelum pajak.
3. Biaya Modal Saham Preferen
Biaya saham preferen adalah dividen tahunan yang dibayarkan atas hasil penjualan saham preferen. Biaya ini tidak perlu disesuaikan dengan pajak, karena dibayarkan dari laba setelah pajak.
4. Saham Biasa/Ekuitas (Saham baru atau Laba Ditahan)
Biaya modal saham biasa adalah biaya menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan biasanya disebut biaya ekuitas ( Ke) dengan 2 pendekatan:
a. Diskonto Dividen
Biaya modal merupajkan faktor diskonto dari dividen.
b. CAPM
model penetapan biaya berdasarkan hubuungan antara tingkat pengembalian saham (Ri) dengan tingkat pengembalian pasar (Rm).
Biaya Modal Secara Keseluruhan (WACC) adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) berfungsi dan bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang;
Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Untuk menghitung WACC, perlu diketahui biaya masing-masing sumber modal yang digunakan dan campuran struktur modal (campuran beberapa sumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan ) dengan rumusan tersebut yaitu :
Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) = (Biaya modal setelah kena pajak x Proporsi pendanaan hutang) + (Biaya modal ekuitas x Proporsi pendanaan saham).
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
II. Struktur Modal Perusahaan (Capital Structure) – Mg ke-9 & 10:
Pengertian: Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri (Equity). Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan kepemilikan perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah biaya modal keseluruhan atau rata-rata yang minimal.
Tujuan/Fungsi Teori Struktur Modal adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan dan juga nilai pemegang saham.
Asumsi/Faktor Analisis Struktur Modal (berdasarkan Nilai Perusahaan/Biaya Modal):
o Keuntungan bersifat Konstan
o Seluruh keuntungan adalah Hak pemegang saham
o Hutang bersifat permanen
o Perusahaan dapat merubah struktur modal secara langsung/independen
Jenis Perhitungan Struktur Modal:
a. Return obligasi
b. Return Saham Biasa
c. Return Bersih Perusahaan (WACC)
d. Total Nilai Perusahaan
e. WACC (Tingkat Kapitalisasi Total perusahaan)
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
III. Struktur Keuangan dan Penggunaan Leverage – Mg ke-9&10 Pengertian: Penggunaan Aktiva atau sumber dana dengan biaya tetap.
Tujuan: Agar keuntungan melebihi biaya aktiva/sum,ber dana.
Jenis Leverage:
a. Leverage Operasi (Operating Leverage) 🡪 Sales vs EBIT
Adalah penggunaan aktiva tetap dengan biaya tetap berupa penyusutan. Tujuannya agar penghasilan dari penggunaan aktiva tetap dapat menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Ukurannya Perubahan Penjualan atas keuntungan operasi (EBIT) sehingga diketahui perubahan laba ops akibat perubahan angka penjualan (Sales vs EBIT).
b. Leverage Keuangan (Financial Leverage) 🡪 EBIT vs EAT
Penggunaan dana (hutang/pinjaman) dengan beban biaya tetap berupa bunga. Diharapkan pendapatan akan lebih besar dari beban biaya yg dikeluarkan.
Ukurannya perubahan laba ops (EBIT) terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham/laba setelah pajak (EAT) 🡪 EBIT vs EAT
c. Leverage Kombinasi (Combined Leverage) 🡪 Sales vs EAT
Pengaruh perubahan penjualan (Sales) terhadap laba setelah pajak (EAT).
Hubungan Antar Jenis Leverage
Indifferent Point
Adalah tingkat EBIT yang dapat keuntungan bagi pemegang saham (EPS=Earning Per Share) dengan kombinasi berbagai leverage factor. Leverage factor adalah perbandingan hutang dengan modal sendiri.
Pada Indifferent Point, berapapun leverage factornya akan menghasilkan EPS atau ROE yang sama.
a. Modal Hanya Equity (Modal sendiri)
b. Modal Dengan Hutang (Debt)
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
IV. Peramalan Keuangan (Financial Forcasting) – Mg ke-11:
Pengertian: sering disebut Proyeksi laporan keuangan dan laporan Keuangan proforma yang menunjukkan bentuk laporan keuangan, apabila asumsi tertentu terjadi. Bagi kebanyakan perusahaan, meramalkan laporan laba rugi adalah jenis financial forecasting yang paling sering dilakukan. Namun, kini perusahaan memfokuskan prioritas pada proyeksi keuangan bisnis yang lengkap.
Tujuan: memprediksi kinerja bisnis perusahaan di masa depan dengan menggunakan tiga laporan keuangan utama atau financial statement yaitu income statement, balance sheet dan cash flow statement.
Metode Financial Forecasting:
a. Metode Prosentase Penjualan (Percentage of Sales) 🡪 AFN
Proyeksi kebutuhan keuangan mendatang (AFN/Additional Fund Needed) dari berbagai pos neraca dikaitkan dengan persentase penjualan masa mendatang untuk membuat neraca proforma.
b. Metode Regresi
Proyeksi yang menggunakan hubungan antara dua jenis variable, yaitu satu dependent variable dengan satu atau beberapa independent variables.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
IV. Risiko dan Hasil Pengembalian (Risk & Return) – Mg ke-11
Pengertian: Risiko keuangan adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan atas sesuatu yang diharapkan yang dapat menyebabkan kerugian berupa pendapatan/hasil, dsb.
Berlaku adagium: “Low risk, low return” atau “The higher the risk, the higher is the return”.
Tugas Manajer Keuangan adalah mencari kombinasi terbaik antara risk & return, supaya nilai pemegang saham (shareholders’ value) dapat maksimum.
Jenis Sikap/Preferensi Risiko (3):
a. Pengambil risiko (Risk Seeker/Taker)
b. Penghindar risiko (Risk Averter/Avoider)
c. Xxxx Xxxxxx (Risk Indifference)
Mengukur Risk & Return
1. Aktiva Tunggal Berisiko:
a. Hasil Pengembalian Rata-rata yang diharapkan (Expected Return) Merupakan penjumlahan seluruh hasil dari perkalian probabilitas (pi) dengan hasil pengembalian (Ri)
b. Varian: VAR (R)
Varian suatu hasil VAR (R) adalah mean squared error.
c. Standar Deviasi: σ (R)
Makin tinggi standard deviasi, maka risiko juga makin besar.
d. Koeffisien Variasi (CV)
Digunakn untuk memilih atau menilai suatu proyek investasi dengan membandingkan standar deviasi dengan hasil yang diharapkan.
2. Portofolio Aktiva Berisiko
Merupakan gabungan atau kombinasi beberapa Aktiva, contoh: Baja (B) dan Konstruksi (K).
Teori Portfolio Optimum adalah Portofolio yang memberikan hasil tertinggi pada tingkat risiko tertentu atau Tingkat risiko terendah pada tingkat hasil tertentu.
Teori portofolio sangat terkenal dalam bisang financial asets seperti saham dan obligasi.
Tingkat hasil pengembalian (return) dari suatu portofolio selalu merupakan rata- rata tertimbang (weighted average) dari seluruh asset dalam portofolio tersebut
Langkah-Langkah:
1. Tingkat Hasil Pengembalian dari 2 Aktiva (Baja dan Konstruksi)
2. Tingkat Pengembalian yang diharapkan
3. Covarian (Cov) dan Varian (VAR) Portofolio (Hitung Cov, lalu VAR)
4. Standar Deviasi Portofolio 🡪 Makin tinggi, makin berisiko.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
VI. CAPM (Capital Asset Pricing Model) – Mg ke-11
Pengertian: Merupakan teori penetapan harga atas akltiva yang berisiko dengan menanalisa hubungan antara tingkat return saham (Ri) dengan tingkat return pasar (Rm). Tingkat return yg diharapkan investor (Ri) ini merupakan biaya modal yang harus dikel;uarkan oleh Emiten (Perusahaan).
Ukuran risiko CAPM adalah koeffisien beta (β)
Manfaat CAPM: memberikan standar risiko suatu surat berharga yg konsisten dengan teori portofolio dan dapat membantu risiko yang tidak teridentifikasi.
Faktor-Xxxxxx Xxxx Mempengaruhi Model CAPM:
1. Bunga bebas risiko (Risk free rate: Rf)
2. Risiko sistematis (Koeffisien Beta)
3. Premium risiko pasar (Rm-Ri)
Rumus CAPM:
- Koeffisien Beta
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
VII. Pembiayaan Sewa (Lease) – Mg ke-12
Pengertian: Lease adalah sewa guna usaha berdasarkan perjanjian antara Lessor (yang menyewakan) dengan Lessee (yang menyewa) atas suatu asset atau jenis barang modal tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.
Jenis Lease:
1. Sale and Leaseback (Jual dan Sewa kembali)
Perusahan menjual asset (tanah, pabrik, dsb) kepada perusahaan leasing atau lembaga keuangan bank atau non-bank dan membuat perjanjian untuk menyewa kembali dengan persyaratan dan jangka waktu tertentu.
2. Operating Lease (Sewa Menyewa biasa/Sewa Guna))
Sering disebut Service lease atau Direct lease, dimana pihak lessor menyiapkan dana sekaligus biaya perawatan yang tercakup dalam perjanjian pembayaran leasing. Biasanya untuk barang yang bernilai dan berteknologi tinggi, contoh: mesin photocopy multifungsi.
Ciri-ciri utama: Harga perolehan aktiva tidak diamortisasikan secara penuh dan perjanjian dapat dibatalkan.
3. Financial Lease (Sewa Pembiayaan)
Ciri-ciri utama: Lessor tidak menanggung biaya perawaran, perjanjian tidak dapat dibatalkan dan asset diamotisasi secara penuh.
Lessor menerima pembayaran sebesar harga perolehan aktiva ditambah keuntungan (bunga).
Faktor Penting Dalam Pembayaran Leasing:
• Nilai barang modal
• Simpanan jaminan (security deposit)
• Nilai sisa (residual value)
• Jangka waktu perjanjian
• Tingkat suku bunga sewa
Jenis pembayaran leasing:
• Pembayaran Sewa Dimuka (Payment In Advance)
Angsuran pertama saat Perjanjian sewa dimulai/ditandatangani
• Pembayaran Sewa Dibelakang (Paymenty in Arrears)
Angsuran pertama setelah periode pertama selesai (bulan atau tahun)
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
VIII. Kebijakan Dividen (Dividend Policy) – Mg ke-13
Pengertian: Kebijakan dividen adal bentuk keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagikan kepada pegang saham atau akan ditahan sebagai laba ditahan untuk kebutuhan investasi di masa depan.
Pro & Kontra
Pro: Dividen besar 🡪 Harga saham naik 🡪 Nilai perusahaan naik.
Kontra: Dividen besar 🡪 Kemampuan investasi turun 🡪 Saham turun 🡪 Nilai perusahaan turun
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (8):
• Posisi Likuiditas Perusahan
• Kebutuhan Pelunasan Hutang
• Rencana perluasan/ekspansi perusahaan
• Tingkat laba perusahaan
• Stabilitas laba/pendapatan
• Akses ke Pasar Modal
• Kendali Perusahaan
• Undang-undang (Peraturan)
Kebijakan Pemberian Dividen:
• Stabil
Nilai dividen yg dibagikan tetap sama untuk jangka waktu tertentu walaupun pendapatan/baba perusahaan berubah-ubah
• Rasio Konstan
Nilai dividen berdasarkan rasio tertentu terhadap besarnya laba perusahaan.
• Meningkat
Nilai dividen yang dibayarkan selalu meningkat
• Tetap (rendah) + ekstra
Nilai dividen tetap bernilai rendah, akan tetapi akan ditambah (ekstra) apabila laba mencapai jumlah tertentu.
Xxxxx Xxbijakan Dividen
• Teori tidak relevan (Irrelevance Theory) - MM
o Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, biaya modal, kemakmuran investor dan tingkat keuntungan yg disyaratkan investor.
o Nilai perusahaan ditentukan oleh earning power atau keputusan investasi
o Kenaikan harga saham karena dividen akan diikuti penurunan harga karena penjualan saham baru.
• Teori “Bird In The Hand” (Xxxxxx-Xxxxxx)
o Investor lebih suka mendapat dividen daripada menunggu capital gain
o Dividen lebih aman dan pasti daripada capital gain yg belum pasti
o Menurut MM , dividen atau capital gain sama saja bagi investor, sehingga tingkat keuntungan yang disyaratkan tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen
o Oleh MM, teori G-L ini diberi nama: “The Bird in the hand fallacy”
• Teori Preferensi Pajak (Tax Preference Theory)
o karena faktor pajak yang cenderung tinggi, disarankan kebiajakan pembagian dividen yang rendah atau tidak sama sekali untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mengurang biaya modal eksternal.
o Investor membeli sakam untuk 1 (satu tahun), tingkat pengembalian yang diharapkan (Ke), setelah pajak:
Ke = Dividend Yield (1-T) + Capital Xxxx Xxxxx (1-T)
o Apabila untuk selamanya, setelah pajak:
Ke = Dividend Yield (1-T) + Capital Gain Yield
Stock Dividen (Xxxxxxx Xxxxx):
Pengertian: Kebijakan pemberian dividen tidak dalam bentuk tunai (cash dividend), akan tetapi dalam bentuk saham sebagai pengganti tunai (cash).
Ciri-ciri utama:
▪ Tidak merubah besarnya jumlah modal sendiri, tetapi merubah komposisinya
▪ Mengurangi pos Laba Ditahan dan menambah pos Modal Saham
Tujuan: agar supaya tidak mengurangi jumlah uang kas untuk investasi kedepan.
Stock Split (Pemecahan Saham)
▪ Pemecahan nilai saham menjadi lebih rendah yang mengakibatkan jumlah saham bertambah dan lebih muran serta terjangkau oleh investor.
Stock Repurchase (Pembelian Kembali Saham)
▪ Pembelian kembali saham-saham oleh emiten dari pemegang saham/investor.
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++